
![]() |
John NR Gobay, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Papua Tengah. lst |
[Tabloid Daerah], Nabire – Pembangunan di Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua Tengah harus berjalan tanpa konflik. Lantas anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Papua Tengah John NR Gobay mengatakan agar semua pihak yang berkompeten harus bisa meminimalisir konflik dan menghentikan konflik dengan berdialog.
Pembangunan sebuah daerah, membina masyarakat, menciptakan
ketertiban dan keamanan merupakan kewajiban pemerintah.
“Oleh karena itu”, lanjut John NR Gobay, “Papua Tengaĥ
adalah provinsi baru yang memerlukan pembangunan guna memastikan negara hadir
bagi masyarakat.”
Niat baik pemerintah memekarkan provinsi baru tentu untuk
melaksanakan pembangunan, lanjut Gobay mengatakan bahwa [ini] bisa tidak
maksimal bilà terus dilakukan pengiriman pasukan non organik atas persetujuan
Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI dan Kapolri di Jakarta datang ke Papua
di wilayah-wilayah konflik.
Akhirnya terjadi kontak tembak dengan Tentara Pembebasan
Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPN PB - OPM), “Ini urusan
negara. Hanya sayangnya adalah masyarakat awam menjadi korban nyawa dan harta
serta kondisi psikologisnya,” imbuh Gobay.
“Dalam pemantauan kami, diduga, kadang ada oknum-oknum
melakukan cipta kondisi dengan jual-beli senjata dan peluru, menggunakan oknum
masyarakat sebagai mata mata, cipta kondisi guna kepentingan duit, guna
kepentingan pangkat dan jabatan.” Jelas Gobay prihatin maraknya perdagangan
senjata dan amunisi Papua Tengah.
Akhirnya, lanjut Gobay, akhir-akhir ini terjadi konflik
bersenjata, yang mengakibatkan korban jiwa maupun harta serta masyarakat yang
mengungsi dari beberapa kabupaten di wilayah Provinsi Papua Tengah yaitu Puncak
Jaya, Puncak, Intan Jaya dan Dogiyai.
“Menurut saya, pembangunan tidak bisa berjalan baik bila
terus terjadi konflik, serapan [Anggaran Pendapatan dan Pembelanjaan Daerah]
APBD tidak bisa maksimal seperti yang diharapkan bila masih terdapat konflik di
wilayah-wilayah,” tukas Gobay menyoal sumbatnya pemanfaatan APBD dan lambatnya
laju pembangunan di khususnya di daerah-daerah konflik, dimana tempat ini
adalah tempat hidup masyarakat yang memerlukan sentuhan pembangunan.
Untuk itu atas nama pembangunan dan kemanusiaan John NR
Gobay mohon agar pemerintah pusat mengatasi situasi ini dengan menarik pasukan
non organik dan Pemerintah Daerah membentuk tim penanganan konflik guna
membangun komunikasi dengan TPN PB - OPM.
Agar [TPNPB] bisa kembali ke markasnya; masyarakat kembali
ke kampungnya; pembangunan harus berjalan; kerugian-kerugian yang timbul
diselesaikan dalam kerangka penanganan pasca konflik sesuai UU No 7 tahun 2012
tentang Penanganan Konflik Sosial.
“Masyarakat harus dilibatkan dalam pembangunan,
libatkan semua pihak dalam pemerintahan, bagi jabatan merata,” pungkas mantan
anggota DPRD Provinsi Papua itu.
Editor: Yohanes Gobai