Iklan

iklan

Diusul Menjadi Paroki Tahun 1998, Disahkan Tahun 2018 dan Kini Dirayakan HUT ke-5 Paroki Kristus Sang Gembala Wedaumamo

Tabloid Daerah
6.21.2023 | 10:30:00 PM WIB Last Updated 2023-07-07T01:35:41Z
iklan
Usai Ibadah Ekaristi, Pastor Sebastianus Amamean, Pr., Meniup Lilin Ulang Tahun sebagai simbol perayaan HUT ke-5 Paroki Kristus Sang Gembala Wedaumamo/Dok.Yunus Gobai

TaDahnews.com, Nabire --
 Melalui Panitia Hari Ulang Tahun (HUT) ke-5 Paroki Kristus Sang Gembala Wedaumamo, Seluruh Umat dan Empat Kombas yang ada di Lingkungan Paroki Kristus Sang Gembala Wedaumamo, merayakannya yang dipimpin langsung oleh Pastor Paroki, Sebastianus Amamean, Pr., pada Hari Selasa (20/06/2023), Pagi Waktu Papua (WP), di Gedung Gereja Pusat Paroki, Biamoma, Paniai, Papua Tengah.

Pada keterangan Pers yang diterima tadahnews.com, perayaan HUT ke-5 ini, bertema, "Berjalan Bersama Kristus Sang Gembala Menuju Gereja yang Mandiri dan Misioner”. Tema ini dibuat oleh Paroki Kristus Sang Gembala Wedaumamo. Dan, dihadiri oleh seluruh umat yang tersebar di empat Kombas, dan beberapa tamu undangan, seperti; Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Paniai, Ibu Ancela Pigai, dan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah [Daerah] (DPW) Partai Ummat Provinsi Papua Tengah, Bapak Esebius Gobai, juga umat dari denominasi gereja lain dan beberapa umat dari paroki tetangga lainnya.

Perayaan HUT ke-5 Paroki Kristus Sang Gembala Wedaumamo diawali dengan Ibadah Bersama atau dalam bahasa Agama Katolik menyebutnya dengan Perayaan Ekaristi. Adapun beberapa susunannya secara umum dalam perayaan tersebut, adalah; Ritus Pembukaan, Liturgi Sabda, Liturgi Ekaristi, dan Ritus Penutup.

Ekaristi berarti Roti dan Anggur setelah transubstansiasi menjadi Tubuh dan Darah Yesus Kristus (bagi orang Kristen disebut Anak Allah atau Tuhan). Pada umumnya Ekaristi dirayakan sebagai penguat semangat hidup agar umat Katolik lebih bersandar dan berharap kepada Yesus Kristus, sehingga dalam perayaan HUT ini Ekaristi juga wajib sebagai landasan hidup umat Katolik.

Misa kudus ini dipimpin oleh Pastor Sebastianus Amamean, Pr., pada Pukul 10:00 WP, dibantu oleh Pastor Dekan Dekenat Paniai, Pastor St. Fransiskus Obano, Pastor Paroki Kristus Sang Gembala Wedaumamo atau Diakon Anselma Doo dan Katakese Samuel Gobai.

Setelah Ibadah Ekaristi, dilanjutkan dengan acara pemotongan Kue Ulang Tahun oleh Pastor Sebastianus Amamean, Pr., dan sebagai Pastor Paroki sekaligus memberikan Hadiah Ulang Tahun kepada umat perwakilan empat kombas dan ketua Panitia. Disusul dengan pembacaan Sejarah Paroki Kristus Sang Gembala Wedaumamo, ditutup dengan beberapa sambutan, seperti dari; Panitia HUT Paroki oleh Marinus Gobai, SP., Dewan Paroki oleh Albertus Degei, SP., Pastor Paroki Diakon Anselma Doo dan Pastor Dekan Sebastianus Amamean, Pr.

Setelah rangkaian acara HUT selesai, dilanjutkan dengan acara pencabutan enam Mahasiswa Kampus Sekolah Tinggi Khatolik (STK) Touye Paapaa yang telah selesai selama sebulan melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Paroki Kristus Sang Gembala Wedaumamo. Surat Keputusan (SK) pencabutan dibacakan oleh Bapak Vincensius Tenouye, S.Pi., yang sebagai Dosen Pendamping keenam Mahasiswa tersebut dan juga sebagai Dosen Aktif di STK Touye Paapaa, Deiyai, Papua Tengah. Setelahnya, dilakukan alas tikar (ebamukai/bahasa suku Mee) istilah sumbangan sukarela guna melanjutkan acara temu pemuda Dekenat Paniai, dan ditutup dengan makan bersama.

Dalam Perayaan HUT ke-5 Paroki Kristus Sang Gembala Wedaumamo, secara khusus di dalam homilinya, Pastor Dekan Sebastianus Amamean, Pr., memberikan pesan pokok sesuai dengan pesan Injil kepada umat Paroki Kristus Sang Gemaba Wedaumamo untuk tidak menimbun Rahmat Tuhan [semangat, kekuatan, pikiran, kebebasan] yang diberikan kepada setiap orang. Melainkan, melipatgandakan rahmat itu.

"Sejalan dengan karakter dasar orang Mee sebagai pekerja keras, pesan Injil ini mengingatkan setiap Umat Paroki Kristus Sang Gembala Wedaumamo, bahwa akan ada loncatan tahapan perkembangan yang tak wajar nantinya dialami oleh kebanyakan orang di zaman ini," kutipan homili Pastor yang ditulis dalam keterangan Pers kepada tadahnews.com.

Ditambahkan Pastor Dekan Sebastianus Amamean, Pr., bahwa kebanyakan orang amat mudah terjerumus ke dalam gaya hidup konsumenisme dan hedonisme, tanpa harus bekerja keras. Mak itu, Mari! Bersama-sama mengolah Rahmat Tuhan dengan baik, percaya gereja yang mandiri, dan misioner bersama Kristus Sang Gembala akan terwujud di Paroki ini. Ingat! Kerja keras harus menyentuh semua lini kehidupan termasuk kehidupan beriman.

Pada kesempatan yang sama, Bapak Vincensius Tenouye, S.Pi., membacakan Sejarah Paroki Kristus Sang Gembala Wedaumamo.

Untuk mengetahui, meningkatkan Iman Khatolik dan Perkembangan Gereja di Wilayah kerja Keuskupan Timika, Almarhum Uskup Keuskupan Timika, Mgr. John Philip Gaiyabi Saklil, secara resmi mensahkan Kuasi baru di Stasi Biamoma menjadi status persiapan Paroki, dan disahkan pada hari Selasa, 27 Desember 2016. Pada kesempatan itu, empat acara dilangsungkan bersamaan dengan pengesahan Kuasi baru. Yaitu: Acara peresmian rumah pastoran, penerimaan Sakramen Krisma, pemberkatan Dewan Kuasi baru, dan alas tikar sumbangan dana untuk Kuasi baru.

Dalam pengesahan keputusan Uskup Keuskupan Timika, yang mana dibacakan oleh Pastor Vikep Paniai, Marten Ekowaibuy Kuayo, Pr., membacakan tiga alasan memberikan Kuasi baru di Wilayah Wedaumamo.

Menurut pembacaan keputusan karena ada umat katolik, ada lokasi, letak bahkan keberadaan Gereja Katolik Biamoma ada diantara mayoritas Kristen, denganini disahkan Kuasi baru.

Dalam penjelasan perencanaan pemekaran paroki baru di Stasi Biamoma, pemekaran ini termasuk yang paling lama. Dijelaskan, permohonan Paroki telah dilayangkan sejak Tahun 1998 oleh Bapak Ernes Gobai, Clemens Boga, dkk, di Keuskupan Jayapura. Saat itu, Gereja Khatolik Biamoma ada dalam Wilayah Paroki Kristus Jaya Komopa, dan umat mengajukan permohonan pemindahan di Gereja St. Yusup Enarotali pada Tahun 2004. Dan, pihak Pastor Paroki menerima pemindahan umat, terhitung 10 Tahun berjalan.

Disebutkan lagi bahwa alasan pelamaan pemekaran karena, selama ini belum ada tim penggerak pemekaran. Dijelaskan lagi bahwa ada empat stasi yang akan gabung di Kuasi baru. Yaitu: Induk Gereja Khatolik  Biamoma, Gereja Khatolik Deta, Gereja Khatolik Geida, Gereja Khatolik Kogenepa, dan Gereja Khatolik Tuguwai. 

Jadi, Disahkan menjadi Paroki Kristus Sang Gembala Wedaumamo berdasarkan Resta Pastoral Keuskupan Timika dengan tujuan agar gereja hadir untuk mendekatkan misi kerajaan surga dekat kita. Pembinaan-pembinaan Iman Khatolik tetap menjadi satu tubuh.

Sehingga, pada Hari Selasa, 20 Juni 2018, Paroki Kristus Sang Gembala Wedaumamo resmi disahkan oleh Almarhum Mgr. John Philip Gaiyabi Saklil, Uskup Keuskupan Timika  menjadi Paroki sendiri. Sehingga, hari ini, Selasa (20/6/2023) tepat berumur lima tahun.(*)




Kontributor: Yunus Gobai, Komisi Komsos Paroki KSG Wedaumamo, Paniai
Editor: Angsel H
Baca Juga
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Diusul Menjadi Paroki Tahun 1998, Disahkan Tahun 2018 dan Kini Dirayakan HUT ke-5 Paroki Kristus Sang Gembala Wedaumamo

P O P U L E R

Trending Now

Iklan

iklan