
![]() |
Uskup Keuskupan Timika, Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, O.S.A pimpin Ibadah Misa Syukur dan Resmi Membuka Acara PYD ke-II (#Foto-TaDahNews) |
[Tabloid Daerah], Nabire -- Kamis, 3 Juli 2025, Pukul 10.00 Waktu Papua (WP) di Gereja Katolik Kristus Sahabat Kita (KSK) Jalan Jendral Sudirman,Bukit Meriam, Kelurahan Karang Mulia, Nabire, Papua Tengah, Misa Syukur Bersama Umat Katolik Lima Keuskupan se-regio Papua di Hari Pelaksanaan Papua Youth Day (PYD) ke-II, dipimpin oleh Uskup Keuskupan Timika, Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, O.S.A.
Ibadah Misa Syukur ini juga sekaligus membuka acara PYD itu, turut dihadiri Umat Katolik dari lima keuskupan se-regio Papua, yang secara resmi dibuka oleh Uskup Keuskupan Timika.
Dalam khotbah Uskup Bernardus diambil dari Injil Yohanes Pasal 20, ayat 24-29, diceritakan Uskup, bagaimana Tomas tidak percaya dengan kesaksian murid-murid lain yang telah melihat Yesus yang telah bangkit. Tomas justru bersikeras tidak akan percaya sebelum melihat dan menyentuh bekas luka di tangan Yesus.
"Tomas dikenal dengan keraguannya tentang kebangkitan Yesus, yang kemudian berubah menjadi pengakuan iman yang mendalam," ucap Uskup Bernardus dalam Khotbahnya dikutip media ini.
Uskup Bernardusi menjelaskan dari Bacaan Yohanes tentang Tomas itu, memberitahu kita bahwa tidak boleh mempercayai informasi berita-berita yang justru mengaburkan prinsip kebenaran, berita-berita yang justru memicu perpecahan memicu satu sama lain.
"Menjadi penting bagi kita agar, kita tidak mudah percaya apapun berita-berita yang disampaikan oleh teman kita sendiri, oleh keluarga, jangan dulu percaya. Tetapi, kita mesti mencari kebenaran dari berita itu, dan apakah bisa dipertanggungjawabkan atau tidak," jelas Uskup Bernardus.
"Apalagi pada saat sekarang ini, kita seringkali mudah terjebak oleh banyak berita-berita yang justru sebagai hoax. Kita belajar dari Tomas untuk memastikan kebenarannya lagi," tambahnya.
Uskup Bernardus menekankan kepada wartawan atau penulis berita bahwa menjadi catatan penting agar membentuk karakter lebih kritis dan memastikan sumber informasi berita dari pihak-pihak terkait agar tidak memprovokasi sesama.
"Teman-teman di dunia wartawan, Saya kira ini menjadi catatan penting sebagai seorang wartawan penting membentuk karakter yang penuh kritis dan benar-benar mengambil sumber berita dari pihak terkait atau pihak yang dilibatkan dalam berita itu. Ini karena, terhadap berita-berita yang diliputi agar jangan sampai berita itu menimbulkan konflik perpecahan dalam kehidupan kita sebagai anggota gereja sebagai saudara satu sama lain dalam hidup kita, bersama-sama dalam hidup kita sehari-hari," pungkasnya.
Ia mengajak kepada semua manusia khusus kepada para anak muda agar dapat memberitakan kesaksian melalui karya-karya apa saja. Pasalnya, ini agar dapat memberikan kemajuan informasi yang baik dan benar dalam kesaksian melalui karya-karya tulis di dalam gereja dan keuskupan kita masing-masing.
"Orang muda pasti banyak talenta, daya kritis yang tinggi, daya nalar, atau mencari kebenaran, kemampuan kreativitas, pasti dimiliki oleh anak muda sekalian maka. Dan, momen ini menjadi momen yang saling berbagi, mengembangkan, dan memajukan, agar kembali ke keuskupan masing-masing, ke paroki masing-masing, saling memajukan paroki, keuskupan. Sehingga, keuskupan, paroki menjadi maju, berkembang menjadi saksi Kristus di tengah-tengah dunia yang penuh dengan kepalsuan dan penipuan," ajak Uskup Bernardus.
Uskup Bernardus berharap, kepada semua manusia yang dikasihi Tuhan bahwa Yesus sampaikan dalam bacaan ini adalah lebih kepada iman kita, dan dalam konteks realita hidup saat ini yang penuh dengan kepalsuan dan penipuan ini, kita menjadi pribadi yang dekat dengan Tomas.
"Karena itu, mari! Kita berdoa, semoga Santo Tomas rasul mendoakan kita dan memampukan kita, melalui Roh Kudus, Roh Kristus, membuat kita juga sungguh-sungguh kritis atas kebenaran dan berani mempertahankan kebenaran itu sampai pada titik terakhir," tutup Uskup Timika penuh harap.(*)
Kebagibui Dogopia