
[Tabloid Daerah], Deiyai -- Curah Hujan tinggi sepanjang hari Sabtu (19/7/2025), di Distrik Tigi Timur, Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua Tengah.
Ada tiga kampung di Distrik Tigi Timur terdampak banjir merendam 10 rumah dan 20 perkebunan warga.
Hal itu disampaikan salah satu warga terdampak banjir, Nias Youw kepada awak media TaDahNews.com, Minggu (20/7/2025), siang pukul 11.00 waktu Papua.
Ia menceritakan, banjir itu berasal dari luapan Kali Pipa ukuran semeter lebih dan satu jembatan menghubungkan antar kampung.
"Banjir di Kali Pipa itu melanda tiga kampung, yakni; Yumagobutu, Kobeweta, dan Edagotadi, Distrik Tigi Timur," terangnya.
Kali Pipa tambah Youw, itu melintas perumahan dan perkebunan warga. Sehingga, sekitaran Kali Pipa tidak ada sisa, semua tersentuh luapan bajir.
"Banjir merendam 10 rumah warga dan 20 orang punya lahan perkebunan," tambah Youw.
Youw mengajak keprihatinan bersama atas masyarakat terdampak banjir.
Ia menjelaskan bahwa banjir ini disebabkan karena, meluapnya Kali Pipa sudah sering terjadi dan menjadi ancaman setiap musim hujan deras.
“Kami sudah berkali-kali sampaikan aspirasi tapi, sampai sekarang belum ada langkah nyata. Jembatan baru yang dijanjikan pemerintah belum juga terealisasi,” jelas warga kampung terdampak banjir itu.
Youw mengatakan, selain merendam rumah dan perkebunan. Banjir juga menghanyutkan sebagian hasil panen sebagai sumber penghidupan mereka.
Pasalnya, kondisi ini sangat memukul perekonomian keluarga. Apalagi, mayoritas warga menggantungkan hidup dari hasil berkebun.
“Kami ini hidup dari kebun. Kalau terus begini, anak-anak mau makan apa, sekolah pun jadi susah," kata Youw.
Mewakili masyarakat terdampak banjir, Youw menyatakan pemerintah daerah (Pemda) harus serius melihat penderitaan warga.
Ia juga meminta agar pemerintah tidak hanya datang saat ada kejadian. Tetapi, hadir secara aktif kerja nyata dan berkelanjutan.
Menurutnya, masyarakat di sekitar Kali Pipa selama ini dibiarkan menghadapi sendiri bencana yang berulang tanpa kepastian penanganan.
“Jangan tunggu korban jiwa dulu baru pemerintah bergerak. Kami ini warga negara juga, butuh perlindungan dan keadilan,” pintahnya.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deiyai segera mengambil langkah nyata, dan normalisasi aliran Kali Pipa.(#DAM/TaDahnews.com)
Penulis: Daud Awiipito Mote
Editor: Kebagibui