
[Tabloid Daerah], Nabire -- Pertama kali di Tanah Papua, Asosiasi Wartawan Papua (AWP) akan menggelar Festival Media pada tanggal 5 - 7 Oktober 2025.
Hal ini disampaikan Ketua Panitia Festival Media se-Tanah Papua 2025, Abeth Abraham You didampingi Sekertaris Panitia, Melkianus Dogopia, dan Koordinator Seksi Usaha Dana, Emanuel You.
Sebelumnya pada Rapat Perdana Panitia Festival, Ketua AWP Pusat didampingi Pembina AWP menyerahkan Surat Keputusan (SK) Nomor: 002/SK-PFM/AWP/VI/2025, tentang Kepanitiaan Festival Media se-Tanah Papua 2025.
Program Dialog Mozaik dari RRI Nabire mengundang narasumber Panitia Festival guna menyampaikan beberapa hal terkait persiapan dan kesiapan festival tersebut.
Dialog selama satu jam itu dilakukan di Studio RRI, Jalan Merdeka, Kelurahan Karang Mulia, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, Selasa (22/7/2025), sore pukul 15.00 - 16.00 waktu Papua.
Abeth Abraham You menjelaskan acara ini sudah direncanakan sejak beberapa tahun lalu. Namun, sempat tertunda karena kesibukan masing-masing wartawan.
Abeth mengungkapkan kesepakatan AWP pusat memutuskan bahwa Nabire akan menjadi tuan rumah pertama untuk festival ini.
“Nabire dipilih sebagai lokasi festival karena, posisi strategisnya sebagai pusat provinsi dari lima provinsi lainnya,” ujar Abeth.
Ia menekankan Festival ini tidak hanya dihadiri oleh jurnalis dari berbagai media tapi juga, akan melibatkan masyarakat, pemerintah, dan swasta.
"Festival ini mengundang 500 peserta dari berbagai provinsi di se-Tanah Papua. Juga, wartawan organisasi pers, seperti; PWI dan AJI. Kemudian, mahasiswa, dari pemerintahan, dan swasta yang berperan dalam mendukung industri media di Papua," jelas Abeth.
Pada kesempatan itu, Sekretaris Panitia, Melkianus Dogopia menjelaskan bahwa festival ini bertujuan untuk mempererat hubungan antar jurnalis di seluruh Papua. Dan, meningkatkan kesadaran publik tentang peran media dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
“Selain menjadi ajang pertemuan bagi media dan wartawan, festival ini juga menjadi kesempatan untuk melatih jurnalis muda dan meningkatkan kemampuan mereka melalui berbagai pelatihan dan workshop,” kata Melkianus kerap disapa Melky Dogopia.
Festival ini juga akan menampilkan berbagai pameran media, dokumenter, dan karya jurnalistik yang diproduksi oleh media di Papua.
Koordinator Usaha Dana, Emanuel You menuturkan, acara ini akan mengangkat budaya lokal, dengan penampilan musik akustik, kesenian daerah, dan lainnya.
Emanuel You menyatakan bahwa untuk menyukseskan acara ini, pihaknya membutuhkan dana sekitar 2 miliar rupiah lebih.
Dana itu bersumber dari berbagai sumbangan, baik dari pemerintah, swasta, maupun individu.
Ia berharap dukungan dari semua pihak, termasuk media lokal dan nasional, dapat memastikan kelancaran festival ini.
“Ini adalah kesempatan bagi semua pihak untuk berkolaborasi dan menunjukkan kontribusi mereka dalam perkembangan media di Tanah Papua. Kami mengajak semua pihak untuk mendukung acara ini,” harap Emanuel.
Kegiatan yang akan berlangsung selama tiga hari ini juga melibatkan berbagai lomba, seperti lomba menulis, fotografi, dan video.
Selain itu, festival ini akan mengadakan workshop dan penganugerahan untuk meningkatkan kapasitas jurnalis muda, dengan harapan agar mereka dapat terus berkembang dan berkontribusi dalam perkembangan media di Papua.
Panitia festival berharap acara ini dapat menjadi momentum untuk memajukan dunia media di Papua, sekaligus memperkenalkan keberagaman dan potensi lokal kepada masyarakat luas.
Festival Media Se-Tanah Papua Tahun 2025 diharapkan menjadi acara tahunan yang dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan jurnalisme di Tanah Papua.(*)
Kebagibui