Iklan

iklan

Anjing Intervensi Sepakbola Papua

Editor - Tabloid Daerah
7.13.2025 | 7:56:00 PM WIB Last Updated 2025-07-13T10:56:37Z
iklan
Ilustrasi Gambar

Oleh: Nomensen Douw *

*) Penulis adalah cerpenis juga anggota Komunitas Nabire Membaca (Koname)

 

Dalam sejarah hewan Anjing, mereka tidak mengenal dunia olahraga yang dimainkan manusia, kecuali beberapa Anjing yang dilatih untuk bahagia bersama manusia dalam keluarga. Tapi kita tahu bahwa, ada Anjing yang dilatih khusus untuk melacak aksi terorisme, narkotika dan separatisme.


Di luar Negara Indonesia, tidak ada Anjing yang dilatih untuk bermain Sepakbola bersama manusia di lapangan hijau, tapi di Negara Indonesia, Anjing telah dilatih untuk untuk bermain Sepakbola bersama manusia. Ada tim Anjing yang dimainkan hanya empat ekor saja muncul pertama kali di Papua tahun 2021.


Tim Anjing bermain sangat lincah dan indah. Mereka (empat ekor Anjing) membuat sejarah depan mata manusia. Seluruh komunitas Sepakbola kagum, heran. Mereka membuat hal baru dalam dunia sepakbola manusia karena mereka berhasil kalahkan Tim Kanguru Jayapura dengan skor 3–0. Dengan kekalahan itu, tim jenderal lapangan hijau Liga 1 Indonesia, akhirnya degradasi Liga 2.


“Olahraga tetap olahraga, kita mengurus sesuatu yang bukan sepakbola,” balas Anjing Sigit berbulu abu-abu di kantor kerja mereka sambil bersandar pada kursi sofa hitam.


“Tidak, kita harus intervensi Sepakbola, khususnya Tim Kanguru Jayapura, mereka juara Liga 1 Indonesia empat kali dan mereka memiliki kampanye simbol Negara di Australia dan mereka ada hubungan dengan para tokoh pejuang,” desak Anjing Anto berwarna coklat dengan bangga memiliki data tentang Sepakbola dan politik di Papua yang di kirim Anjing Lukas dari Papua. Anjing Anto duduk di kursi depan Anjing Sigit di ruang kerja dengan gaya jaket kulit hitam menyala.


Tim Sepakbola Kanguru Jayapura memiliki semangat yang berbeda dengan kebanyakan tim Liga 1 Indonesia. Mereka menjadi tim raksasa yang menakutkan bagi tim lawan mereka dengan memiliki dukungan yang sangat fanatik dari masyarakat sipil di Papua dengan kata persatuan “Mutiara Hitam” (Harkat dan Martabat Orang Papua).


Tim Sepakbola Kanguru Jayapura pernah juara Divisi Utama Liga Indonesia (2005), tiga kali menjuarai LSI (kini Liga 1) pada masing-masing musim 2008–2009, 2010–2011 dan 2013 dan Indonesia Soccer Championship di tahun 2016 dan Piala AFC 2011 mampu melaju hingga perempatfinal sebelum dikalahkan tim Irak Arbil SC.


“Baca koran tempo Rabu, 2 Desember 2020, OPM kibarkan bendera Bintang Kejora diatas tribun saat Tim Kanguru Jayapura bermain di sana. Sepakbola di Papua kita harus intervensi,” jelas Anjing Anto pada Anjing Sigit sembari menyalakan rokok yang ia dikeluarkan dari saku kanan jaket kulitnya.


“Ini ada laporan juga saya dapat, Tim Kanguru Jayapura kunjungi tahanan politik di penjara. Kaptennya foto dengan tokoh politik Papua dua minggu yang lalu. Jadi, saya setuju kita harus intervensi sepakbola. Nanti minggu depan kita akan lakukan pertemuan dengan Anjing Lukas bersama boss besar, Anjing Amad di kantor pusat,” jelas Anjing Sigit menyetujui desakan Anjing Anto untuk investasi sepakbola Papua, khususnya tim yang berkarier di Liga 1 Nasional dan Internasional.


Satu minggu berlalu dalam tugas. Jam enam pagi cuaca cerah di atas jalan Seno Raya, Pejaten Timur. Kamis pagi sedikit buram di tanggal 1 april 2021. Pertemuan tertutup akan mulai di kantor Anjing-Anjing, di ruang pimpinan tinggi bernama Amad; Anjing berbulu hitam berusia 68 tahun yang memiliki jam terbang tinggi. Anjing Sigit dan Anjing Anto sudah menunggu Anjing Lukas datang.


“Kau lama sekali, Lukas?” sambut Amad pada Anjing Lukas.


“Maaf pak, ketiduran, tadi malam dari Papua tiba malam,” balas Anjing Lukas dengan posisi siap.


“Bagaimana dengan data yang kau kirim itu,” tanya Amad dingin dan santai penuh pengalaman.


“Itu semua data dari lapangan Pak, silakan pertimbangankan Pak,” jelas Anjing Lukas dengan cepat dan tidak kaku.


“Lapangan bagaimana? bisa dimainkan?” tanya Amad dengan tatapan tajam pada Anjing Lukas.


“Aman semua pak, jaringan saya mampu mainkan,” jawab Anjing Lukas dengan percaya diri dengan sikap hormat pada Anjing Amad.


“Okey bagus. Anjing Sigit dan Anjing Anto, kalian dua harus ke Papua bantu Anjing Lukas,” perintah Anjing Amad sembari memandang Anjing Sigit dan Anjing Anto.


Setelah banyak pertemuan di Jakarta, Anjing Lukas, Anjing Sigit dan Anjing Anto terbang ke Papua tanggal 12 Juli 2021 untuk melakukan opersi bernama”Bom Waktu” dan mereka tiga sudah mengantongi dana dan strategi yang siap dijalankan.


Jam 23:15 malam waktu di Ibu Kota Jakarta, mereka tiga diantara aktivitas terminal Bandara Soekarno-Hatta yang sibuk. Mereka antri untuk melapor terbang bersama Garuda Indonesia menuju Bandar Udara Internasional Dortheys Hiyo Eluay.


Pagi yang murung nampak pada wajah udara yang penuh misteri. Tanah Papua. Hujan deras dan awan tebal di atas kabupaten Jayapura menyambut mereka tiga dalam pesawat.


Gunung Cycloop dan Danau Sentani menutup wajahnya dengan awan tebal yang bermuatan air hujan, mereka tiga tidak sempat menikmati indahnya gunung-gunung dan perkampungan di pinggiran Danau Sentani yang indah dari atas udara.


Pesawat Garuda Indonesia putar tiga kali diatas kabupaten Jayapura untuk mencari posisi pendaratan, dan akhirnya berhasil mencengkram aspal hitam di atas tanah milik orang-orang Yahim, Sereh, Yobe, dan Ifar besar dengan teknologi autopilot.


“Coach coba keluarkan Boaz Salossa dan Tinus Pae dengan alasan indisipliner,” perintah Anjing Lukas dengan menatap tajam pada Coach.


“Tidak bisa, mereka dua roh dari Tim Kanguru Jayapura, Masyarakat akan kutuk saya,” balas Coach tidak setuju permintaan Anjing Lukas.


“Ini perintah coach. Kamu punya ongkos kami sudah siapkan, dan kami harap kamu bisa kerja sama dengan kami kedepan,” balas sambung Anjing Anto dengan penuh percaya diri meyakinkan Coach.


Tim Kanguru Jayapura meski menang 3–0 lawan tim Tangerang pada laga terakhir Liga 1 2021/22, tetap tim Mutiara Hitam terdegradasi ke Liga 2. Itu terjadi setelah beberapa bulan Boaz Salossa dan Tinus Pae dipecat dengan alasan indisipliner. Wajah masyarakat Papua berubah saat itu.


Masyarakat Papua duka menyaksikan Tim Kanguru Jayapura turung dari kasta Nasional Liga 1. Dan masyarakat Papua tidak duga, tokoh sepakbola Tanah Papua, Boaz Salossa, dipecat tiba-tiba dengan alasan indisipliner.


Kesedihan menyelimuti orang asli Papua dan non Papua diatas Tanah Papua. Banjir air mata di tribun Stadion Mandala Jayapura. Non Papua dan Asli Papua saling memeluk dengan haru. Kata”Mutiara Hitam” sudah lama merebut hati manusia di Papua.


Hari rabu pagi di Papua, di ruang kerja lantai dua, tiga Anjing duduk santai isap rokok dan minum kopi panas. Operasi Bom Waktu telah dimulai beberapa minggu yang lalu. Mereka tiga dipuji Anjing Amad di Jakarta setelah memulai.


Kerja mereka tiga berhasil membuat Tim Kanguru Jayapura keluar dari kasta Liga 1. Nama Tim Kanguru Jayapura sebagai jenderal lapangan hijau seakan dilempar keluar lewat jendela kaca. Dikunci dalam ruang Liga 2. Akan dikunci sepanjang karir. Mereka tiga akan menjaga.


“Kita perlu melihat Tim Morning Star dari pulau yang baru juara Liga 2. Jika mereka bagus di Liga 1, kita perlu intervensi mereka juga,” jelas Anjing Sigit setelah tarik rokok dan membuang asap jauh arah jendela kaca yang terbuka lebar di ruang kerja Anjing Lukas.


“Kita perlu intervensi dengan cepat karena pulau itu menyimpang Sejarah Belanda, Jepang, Amerika dan Orang Papua,” balas Anjing Lukas sembari memandang Anjing Sigit yang duduk bersandar pada kursi besi sofa hitam.


“Kita lihat perkembangan mereka di Liga 1 di tahun pertama sambil kita siapkan data, dan kita akan pertemuan di Jakarta,” balas Anjing Amad melalui sambungan telepon dari Jakarta pada mereka tiga di ruang kerja Anjing berbulu putih bernama Lukas di Papua. [*]


Cerita Fiksi ini awalnya diterbitkan di Medium dan diterbitkan ulang Tabloid Daerah atas persetujuan penulis. 

Baca Juga
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Anjing Intervensi Sepakbola Papua
iklan
iklan
iklan
iklan
iklan

Trending Now

Iklan

iklan