Iklan

iklan

15 Orang Perwakilan Pendemo Tolak Blok Wabu Serahkan Tuntutan ke Gubernur ‎

Editor - Tabloid Daerah
7.17.2025 | 9:56:00 PM WIB Last Updated 2025-07-17T12:56:51Z
iklan

Situasi saat 15 orang perwakilan massa aksi memberikan berkas pernyataan sikap penolakan blok wabu kepada Gubernur Meki Nawipa di kantor DPRD Provinsi Papua Tengah pada Kamis (7/17), Sore. Foto: Daud Mote/TaDahNews
 

‎[Tabloid Daerah], Nabire – Negosiasi antara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Papua Tengah bersama para negosiator yang mewakili ratusan massa pendemo yang tergabung dalam front Mahasiswa dan Rakyat Intan Jaya berlangsung di depan Kantor DPR yang berlokasi di jl. Pepera, tepat di depan Bandara Udara Aturure Douw yang kini telah dialih fungsikan untuk lingkungan perkantoran pemerintah provinsi pada Kamis (17/7), sore. 

 

Awalnya aksi yang disasar ke kantor Gubernur itu tak mendapatkan izin lantas aksinya dipusatkan di bundaran Tugu Koteka, tepat di depan kantor DPR, mendesak pendemo hanya ingin bertemu langsung Gubernur Meki F. Nabire. Sementara saat itu Gubernur Meki tak bisa ditemui karena sedang tidak berada di kantornya menghadiri kegiatan lain yang terjadwal di waktu yang bersamaan.  

 

Lantas setelah menunggu lama dan melalui negosiasi ke negosiasi, massa mendapatkan respon dari Gubernur Meki yang sempatkan dirinya menemui perwakilan massa aksi di ruang rapat utama kantor DPR Provinsi Papua Tengah. 

Lantas, pantauan awak media ini, 15 orang perwakilan peserta aksi menemui gubernur beserta anggota DPR guna melakukan audiensi sekaligus menyerahkan sikap mereka yang menjadi alasan demonstrasi front Mahasiswa dan Rakyat Intan Jaya.

‎Dalam audiensi tersebut, perwakilan koordinator lapangan, Marselino Pigai, membacakan pernyataan sikap solidaritas aksi yang memuat empat tuntutan utama, yakni:

‎1. Menolak dengan tegas segala bentuk upaya eksploitasi Blok Wabu di Intan Jaya.

‎2. Menuntut keterbukaan informasi publik mengenai rencana eksploitasi Blok Wabu.

‎3. Mendesak pengusutan tuntas atas laporan-laporan terkait situasi HAM dan aktivitas pencarian emas di Intan Jaya sebagaimana tercantum dalam laporan Amnesty International.

‎4. Mendukung laporan Koalisi Bersihkan Indonesia berjudul “Kajian Ekonomi Politik Penempatan Militer di Papua (Khususnya Intan Jaya)” serta menuntut ditindaklanjuti dan dipenuhi seluruh rekomendasi dalam laporan tersebut. [*]


Reporter: Daud A. Mote

Editor: Yohanes Gobai

 

Baca Juga
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • 15 Orang Perwakilan Pendemo Tolak Blok Wabu Serahkan Tuntutan ke Gubernur ‎
iklan
iklan
iklan
iklan
iklan

Trending Now

Iklan

iklan