
![]() |
Urbanus Beanal, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Papua Tengah. Ilst |
[Tabloid Daerah], Nabire – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Papua Tengah Urbanus Beanal mengatakan Pemerintah Kabupaten Mimika dan PT. Freeport Indonesia harus mengeruk sungai dan pinggiran Laut di Timika. Hal itu mengingat pelabuhan di Timika, khususnya alur masuk Pelabuhan Pomako, memang perlu dikeruk karena pendangkalan akibat sedimentasi yang tinggi. Kondisi ini dapat menghambat arus lalu lintas kapal, sehingga pengerukan menjadi solusi yang dibutuhkan untuk memastikan kelancaran operasional pelabuhan.
“Dalam pengamatan kami selama beberapa kali pelayaran Kapal Perintis Sabuk Nusantara masih mendapat jalur pendangkalan di sekitar Pulau Tiga menuju ke sungai Muras besar dan Sungai Agimuga, kurang lebih 20 Mill,” jelas Urbanus kepada TaDahNes, Rabu (4/6).
Pendangkalan ini disebabkan oleh pengendapan sedimen (tanah, pasir, lumpur) di dasar alur. Dampaknya dapat menghambat kapal berlayar, mengurangi kedalaman alur yang dapat dilalui, dan bahkan menyebabkan kapal kandas atau mengalami kesulitan saat masuk atau keluar pelabuhan.
Untuk itu, lanjut Beanal, pengerukan diperlukan untuk proses mengangkat sedimen dari dasar alur untuk memperdalam dan menjaga kedalaman yang sesuai dengan kebutuhan kapal.
“Pengerukan ini akan memastikan kapal dapat berlayar dengan aman dan lancar, serta meningkatkan kapasitas Pelabuhan,” jelasnya.
Untuk itu pihaknya minta kepada pemerintah untuk melakukan pengerukan agar mempermudah jalannya kapal perintis.
“Kepada Freeport kami juga meminta untuk dapat kontribusi dalam situasi ini karena Freeport tidak bisa mengatakan bahwa itu bukan wilayah kerja freeport. Karena harus disadari bahwa [sisi lain] ini diakibatkan karena telling Freeport,” pungkas Urbanus Beanal.
Yohanes Gobai