
![]() |
Foto mahasiswa Paniai Barat usai pembacaan pernyataan sikap penolakan DOB di Provinsi Papua Tenggah pada Selasa (10/6) di Jl. Tutul, Dok V, Jayapura. Sumber: Yuli Vinsen Kudiai |
[Tabloid
Daerah], Nabire – Ikatan Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa Paniai Barat (IPPM-PB) Kota Study Jayapura menolak rencana pemekaran delapan
kabupaten baru di Provinsi Papua Tengah yang diusulkan Gubernur Papua Tengah.
Hal itu disampaikan mereka saat membacakan pernyataan sikap penolakannya pada hari
Selasa (10/06/2025), kemarin, di Dok V, Jayapura.
Ketua
IPPM-PB di Jayapura, Yuli Vinsen Kudiai, mengatakan pihaknya menolak semua rencana
DOB yang diusulkan, khususnya pembentukan Kabupaten Paniai Barat dan Kabupaten
Madi yang [akan menjadi] buah pemekaran dari Kabupaten Paniai.
“Pemekaran baru di wilayah Paniai Barat tidak memenuhi syarat
administratif yang mana tertuang pada Pasal 33 UU No.23 Tahun 2014,” lanjut Kudiai mengutip
pers rilis yang diterima TaDahNews pada Rabu (11/6), siang.
Karena
itu, pihaknya menyatakan secara tegas menolak rencana pemekaran
daerah otonomi baru (DOB) di Paniai Barat, Madi, juga didaerah lainnya di Provinsi Papua
Tengah.
“Kami
juga menolak pemekaran Kabupaten Paniai barat, karena dibalik pemekaran [akan
terjadi] hancurnya ekosida, etnosida, dan genosida,” tukas Kudiai.
Pihak
IPPM-PB mendesak juga agar gubernur Papua Tengah dan tim pemekaran daerah
otonomi baru untuk hentikan manipulasi data secara ilegal demi kepentingan
individu atau pribadi.
“Segala
wacana pemekaran pada delapan daerah otonomi baru (DOB) di provinsi Papua
Tengah harus segera dihentikan,” tambahnya.
Kudiai
juga menambahkan pihaknya menolak pendropan militer baik itu organik maupun
non Organik di Papua, khususnya di Kabupaten Paniai.(*)
Reporter:
Anison Enakida Pigome
Editor: Yohanes
Gobai