Iklan

iklan

Ucapkan Syukur Pelantikan DPRP Jaluar Otsus Dan Kesederhanaan John N.R Gobai

Yohanes Gobay
5.28.2025 | 8:49:00 PM WIB Last Updated 2025-05-29T00:03:32Z
iklan
John N.R Gobay saat hendak memberikan salam kepada tamu undangan acara syukuran telah dilantik sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Papua Tengah melalui pengangkatan Jalur Otsus, Selasa (27/5), sore. Foto: TaDahNews--YoGo

 

[Tabloid Daerah], Nabire --  John N.R Gobay meminta permohonan doa kepada keluaga agar Ia dapat bekerja dengan lebih baik dalam bertugas. Ucapan tersebut merupakan kalimat terakhir dari sambutannya di acara syukuran pelantikan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPR) Provinsi Papua Tengah melalui Pengangkatan Khusus jalur Otonomi Khusus (Otsus) Periode 2024 –2029.

 

Ibadah syukuran dibikin secara sederhana di kompleks Kota Baru, Nabire, pada Selasa (27/5) sore, usai Pelantikan yang disertai dengan sumpah keanggotaan yang berlangsung di Kantor DRPD Provinsi yang berlokasi di Jl. Pepera, Kel. Morgo, Nabire.

 

Usai ibadah singkat acara syukuran, Gobay dahulukan ucapakn syukur dan berterima kasih kepada Tuhan. “Karena hari ini kita berkumpul, hari ini juga, tadi kami ambil sumpah di Kantor DPR. Semua bukan karena kami hebat, tetapi karena Tuhan. Karena itu kami mengucap Syukur kepada Tuhan karena kami bisa ketemu lagi di Nabire.” Kata Gobay.  

 

Sejak sore, halaman rumah yang didesign model klasik modern, full tembok berwarna putih itu sudah tampak ramai dengan kehadiran para ibu-ibu dan anak-anak. Dalam ibadah singkat yang dipimpin oleh Romo Agus, Pastor Paroki Geraja Kristus Sahabat Kita (KSK) Nabire, tentu dibikin berwarna dengan lantunan “Wiyani” yang dinyanyikan dalam Bahasa daerah Suku Mee oleh ibu-ibu yang sudah bertugas sejak awal.

***

 

Nyanyian Wiyani adalah nyanyian tradisional yang berasal dari suku Mee di Papua, khususnya di daerah Dogiyai, Deiyai, dan Paniai. Nyanyian ini merupakan bagian dari seni budaya daerah dan sering dinyanyikan dalam acara-acara adat atau kegiatan keagamaan; juga sering dinyanyikan ketika merasa bahagia, sedih dan ungkapan syukur ketika melakukan sesuatu.

 

Nyanyian Wiyani memiliki akar budaya yang kuat di wilayah tersebut dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Mee. 

 

Nyanyian Wiyani termasuk dalam kategori nyanyian rakyat atau folk song, yang beredar secara lisan dan memiliki varian tergantung pada daerah dan kelompok masyarakat tertentu. 

 

Nyanyian Wiyani memiliki fungsi sosial dan budaya yang penting, yaitu untuk memperkuat ikatan antar masyarakat, melestarikan budaya, dan sebagai bentuk hiburan dalam kegiatan adat atau keagamaan. 

 

Lirik dan nada nyanyian Wiyani mengandung pesan-pesan moral, nilai-nilai budaya, dan cerita-cerita tradisional yang relevan dengan kehidupan masyarakat Mee. 

***

 

“Jadi saya ada disini, di Nabire, sama-sama dengan keluarga semua.” Lanjut mantan DPRD Provinsi Papua itu, mengatakan Kita bisa ketemu lagi dimana saja, kapan saja, cerita-cerita. “Kalau Tuhan sudah panggil baru [kita] saling menangis itu percuma saja.” Imbuhnya penuh senyum simpul mengisyaratkan kebahagiaan, rona penuh cinta dan kasih sayang.

 

“Yang terakhir, saya juga mohon Doa kepada keluarga supaya kerja lebih baik.” Tutup Gobay mengakhiri. (YoGo)

Baca Juga
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ucapkan Syukur Pelantikan DPRP Jaluar Otsus Dan Kesederhanaan John N.R Gobai
iklan
iklan
iklan
iklan
iklan

Trending Now

Iklan

iklan