
[Tabloid Daerah], Nabire -- John N.R Gobay meminta permohonan doa kepada keluaga agar Ia dapat bekerja dengan lebih baik dalam bertugas. Ucapan tersebut merupakan kalimat terakhir dari sambutannya di acara syukuran pelantikan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPR) Provinsi Papua Tengah melalui Pengangkatan Khusus jalur Otonomi Khusus (Otsus) Periode 2024 –2029.
Ibadah syukuran dibikin secara sederhana di kompleks Kota
Baru, Nabire, pada Selasa (27/5) sore, usai Pelantikan yang disertai dengan
sumpah keanggotaan yang berlangsung di Kantor DRPD Provinsi yang berlokasi di
Jl. Pepera, Kel. Morgo, Nabire.
Usai ibadah singkat acara syukuran, Gobay dahulukan ucapakn syukur
dan berterima kasih kepada Tuhan. “Karena hari ini kita berkumpul, hari ini
juga, tadi kami ambil sumpah di Kantor DPR. Semua bukan karena kami hebat, tetapi
karena Tuhan. Karena itu kami mengucap Syukur kepada Tuhan karena kami bisa
ketemu lagi di Nabire.” Kata Gobay.
Sejak sore, halaman rumah yang didesign model klasik modern,
full tembok berwarna putih itu sudah tampak ramai dengan kehadiran para ibu-ibu
dan anak-anak. Dalam ibadah singkat yang dipimpin oleh Romo Agus, Pastor Paroki
Geraja Kristus Sahabat Kita (KSK) Nabire, tentu dibikin berwarna dengan lantunan “Wiyani” yang
dinyanyikan dalam Bahasa daerah Suku Mee oleh ibu-ibu yang sudah bertugas sejak
awal.
***
Nyanyian Wiyani adalah nyanyian tradisional yang
berasal dari suku Mee di Papua, khususnya di daerah Dogiyai, Deiyai, dan
Paniai. Nyanyian ini merupakan bagian dari seni budaya daerah dan sering
dinyanyikan dalam acara-acara adat atau kegiatan keagamaan; juga sering
dinyanyikan ketika merasa bahagia, sedih dan ungkapan syukur ketika melakukan
sesuatu.
Nyanyian Wiyani memiliki akar budaya yang kuat di wilayah
tersebut dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat
Mee.
Nyanyian Wiyani termasuk dalam kategori nyanyian rakyat atau
folk song, yang beredar secara lisan dan memiliki varian tergantung pada daerah
dan kelompok masyarakat tertentu.
Nyanyian Wiyani memiliki fungsi sosial dan budaya yang
penting, yaitu untuk memperkuat ikatan antar masyarakat, melestarikan budaya,
dan sebagai bentuk hiburan dalam kegiatan adat atau keagamaan.
Lirik dan nada nyanyian Wiyani mengandung pesan-pesan moral,
nilai-nilai budaya, dan cerita-cerita tradisional yang relevan dengan kehidupan
masyarakat Mee.
***
“Jadi saya ada disini, di Nabire, sama-sama dengan keluarga
semua.” Lanjut mantan DPRD Provinsi Papua itu, mengatakan Kita bisa ketemu lagi
dimana saja, kapan saja, cerita-cerita. “Kalau Tuhan sudah panggil baru [kita] saling
menangis itu percuma saja.” Imbuhnya penuh senyum simpul mengisyaratkan kebahagiaan,
rona penuh cinta dan kasih sayang.
“Yang terakhir, saya juga mohon Doa kepada keluarga supaya kerja lebih baik.” Tutup Gobay mengakhiri. (YoGo)