Iklan

iklan

80 Tahun NKRI: Papua Menunggu Keadilan

Tabloid Daerah
8.17.2025 | 12:23:00 PM WIB Last Updated 2025-08-17T03:44:07Z
iklan
Catatan Refleksi!

Ist.



Oleh: Hendrik Onesmus Madai*)


Delapan puluh tahun perjalanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bukanlah waktu yang singkat. Bagi manusia, usia 80 adalah usia senja: dimana pada usia ini seseorang menatap kembali jejak kehidupan bersama anak dan cucu, sambil menunggu akhir yang pasti yaitu sebuah kematian. Namun bagi sebuah bangsa, 80 tahun justru adalah fase kematangan. Sebuah usia di mana pengalaman, sejarah, dan pengorbanan tentunya mengajarkan kedewasaan dalam mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam 80 tahun berdirinya NKRI, bangsa ini mestinya sudah mencapai kematangan atau capaian dalam seluruh aspek: kesehatan, pendidikan, ekonomi, pembangunan, dan kesejahteraan. Artinya, tidak ada lagi alasan untuk tertinggal, tidak ada lagi jurang perbedaan yang mencolok antar suku dan antar wilayah. Namun, realitas yang kita lihat di Papua masih jauh dari cita-cita para pejuang dan cita-cita sebuah Bangsa dan Negara. 

Papua, dengan kekayaan alam yang melimpah dan posisi strategisnya, masih berkutat dengan masalah mendasar: tingginya angka kematian ibu dan anak, terbatasnya akses pendidikan bermutu, infrastruktur dasar yang timpang, hingga tingkat kemiskinan yang masih membayangi. Pertanyaannya, apakah 80 tahun kebersamaan ini benar-benar sudah memberi ruang bagi Papua untuk tumbuh setara dengan saudara-saudaranya di wilayah lain?

Refleksi 80 tahun NKRI bersama Papua mengajarkan kita dua hal. Pertama, negara ini sudah cukup matang untuk tidak lagi mengulangi kesalahan masa lalu: seperti pendekatan keamanan yang berlebihan, pembangunan yang tidak menyentuh akar masalah/persoalan, serta kebijakan yang sering kali tidak sesuai dengan konteks lokal. Kedua, bangsa ini harus berani menjadikan Papua sebagai cermin untuk menilai sejauh mana semangat kemerdekaan benar-benar dijalankan: apakah hanya menjadi slogan, atau benar-benar diwujudkan dalam kesejahteraan yang merata.

Papua tidak meminta lebih dari harapan bangsa namun Papua hanya ingin diperlakukan adil sama seperti orang lain dari luar Papua karena orang Papua hanya ingin melihat bahwa 80 tahun kebersamaan bukan sekadar angka, melainkan bukti nyata bahwa NKRI hadir untuk semua suku bangsa di Indonesia. 

Delapan puluh tahun sudah cukup bagi bangsa ini menjadi matang. Kini saatnya kematangan itu diwujudkan dalam bentuk keberpihakan nyata kepada Papua—sebagai bagian utuh dari republik ini, bukan hanya dalam kata, tapi juga dalam tindakan.(*)



Penulis adalah peduli kemanusiaan dan masalah sosial-masyarkat di Tanah Papua
Baca Juga
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • 80 Tahun NKRI: Papua Menunggu Keadilan
iklan
iklan
iklan
iklan
iklan
iklan
iklan
iklan
iklan
iklan
iklan
iklan

Trending Now

iklan
iklan
iklan

Iklan

iklan