
![]() |
Solidaritas IPMADO se-Indonesia sedang membagikan selebaran aksi demo Damai (Ist.) |
[Tabloid Daerah], Nabire -- Solidaritas Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Dogiyai (IPMADO) se-Indonesia akan menggelar Aksi Demonstrasi (Demo) Damai pada Hari Jumat, tanggal 4 Juli 2025 di Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah.
Solidaritas itu, telah memberikan surat pemberitahuan aksi demo pada Hari Selasa, 1 Juli 2025 di Kantor Kepolisian Resor (Polres) Dogiyai, dan akan membawa tiga poin tuntutan.
Kepada media Koordinator Lapangan (Korlap) Umum Aksi Demo, Fredi Pigai menyampaikan pihaknya tengah dalam membagikan selebaran aksi demo yang isinya berupa seruan aksi dan tuntutan aksi.
"Seruan aksi demo kami itu jelas, akan dilaksanakan pada hari Jumat [4/7], jenis aksi itu Long March, dari beberapa titik kumpul akan menuju ke Kantor Bupati Dogiyai. Dan, surat pemberitahuan sudah kami masukan di Kantor Polisi," ungkap Pigai kepada wartawan saat sedang membagikan selebaran aksi demo, Rabu (2/7), di Pusat Kota Kabupaten Dogiyai.
"Kami bawa tuntutan itu ada tiga, pertama; Tolak Pemekaran Kabupaten Mapia Raya, kedua; Tolak PT. Ilegal Logging, dan ketiga; Tolak Pendropan Militer Organik dan non Organik. Semuanya sudah ada di dalam surat pemberitahuan aksi di pihak kepolisian, rute aksi, dan sasaran aksi," tambah Pigai.
Pihaknya menilai, dengan adanya pemekaran tidak memberikan dampak positif bagi masyarakat pribumi khususnya orang mapia. Sebaliknya, menurut Pigai, justru akan membawa malapetaka bagi manusia di situ tapi juga, alam sekitar.
"Pemekaran Kabupaten Mapia Raya adalah langkah yang sangat berbahaya bagi masa depan manusia dan alam tota mapia di Dogiyai. Kami menilai bahwa melalui pemekaran itu, akan mempermudah akses bagi perusahaan-perusahaan besar masuk eksploitasi Sumber Daya Alam [SDA] khususnya dalam bidang pertambangan dan perkebunan," pungkas Pigai.
Pigai juga menjelaskan di hari aksi demo itu, pihaknya tidak melarang para pedagang untuk berjualan. Meskipun, pihaknya sudah ada himbauan kepada seluruh elemen masyarakat untuk terlibat saat aksi nanti, itu tidak mengganggu para pedagang.
"Kami himbau kepada Tokoh Budaya, Tokoh Perempuan, Tokoh Pemuda, Intelektual, Tokoh Agama, Pelajar dan Mahasiswa, agar bisa ikut dalam aksi kami ini. Dan, dalam aksi tidak boleh ada yang membawa alat tajam, tidak boleh konsumsi minuman keras[miras], datang dalam keadaan yang sadar, baik, dan terpimpin, " jelas Pigai.
Tutup Pigai, pihaknya berharap agar ada kerjasama antar massa aksi dengan pihak kepolisian agar dapat menciptakan keamanan dan situasi yang kondusif hingga terselesaikannya aksi demo.
"Jika ada yang datang dengan membawa senjata tajam, dan miras maka itu bukan bagian dari kami. Bagian dari kami adalah memegang pamflet, spanduk, dan orasi-orasi yang ada di dalam tali keamanan atau komando," tutup Pigai.(*)
Kebagibui Dogopia