Iklan

iklan

Rakor Disdikbud Pastikan Program SSH dan Sekolah Gratis di Papua Tengah

Tabloid Daerah
7.31.2025 | 10:47:00 PM WIB Last Updated 2025-07-31T19:57:58Z
iklan
Rakor Disdikbud Papua Tengah: Pastikan Program SSH dan Sekolah Gratis di Papua Tengah (#TaDahNews)

[Tabloid Daerah], Nabire --
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Papua Tengah gelar Rapat Koordinasi (Rakor).
‎Rakor ini guna mematangkan program Sekolah Sepanjang Hari (SSH) di wilayah Provinsi Papua Tengah, berlangsung dua hari, Kamis - Jumat, 31 Juli dan 1 Agustus 2025.
‎Acara ini digelar di Restoran L'Price, Jalan Yosudarso, Kelurahan Oyehe, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, Kamis (31/7/2025), sore pukul 16.00 waktu Papua sampai selesai, hampir empat jam.
‎Disdikbud Papua Tengah turut menghadirkan akademisi, dosen, dan perwakilan intelektual se-Provinsi Papua Tengah.
‎Kabid Pengelola Data dan Layanan Pendidikan, Disdikbud Papua Tengah, Yulianus Kuwayo kepada media menjelaskan SSH merupakan program unggulan.
‎"Ini menjadi bagian dari kebijakan pendidikan daerah. Tujuannya, agar SSH ini memang komitmen Gubernur akan segera diluncurkan pada 17 Agustus 2025 mendatang,” jelas Kuwayo.
‎Ia mengatakan tiga kabupaten ditetapkan sebagai lokasi percontohan. Yaitu: Kabupaten Mimika di Kokonao, Nabire, dan Paniai.
‎“Kalau Timika sudah ditentukan di Kokonao, sementara Nabire dan Paniai akan diputuskan berdasarkan usulan kepala daerah masing-masing,” kata Yulius.
‎Ia mengucapkan program ini bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan penuh sehari bagi siswa.
‎Yulius mengungkapkan sasaran awal berada di sekolah-sekolah di wilayah 3T dan memiliki jumlah siswa asli Papua yang signifikan.
‎Ia menekankan sekolah-sekolah yang dipilih bukan yang ada di pusat kota, melainkan di daerah pedalaman.
‎"Nanti dari kabupaten usul 5 sekolah, lalu provinsi seleksi 1-2 sekolah sesuai kriteria," tegasnya.
‎Putra terbaik mapia ini menuturkan Rakorda membahas penyamaan konsep antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
‎Lanjutnya, penyamaan konsep juga melibatkan yayasan-yayasan yang menaungi sekolah.
‎Menurutnya, sesuai pembahasan, Kolaborasi dianggap sangat penting guna menyatukan visi dalam menjalankan program ini.
‎Selain SSH, Disdikbud Papua Tengah juga tengah menyiapkan peluncuran program pendidikan gratis dan aplikasi pendataan anak usia sekolah OAP dan non-OAP.
‎Hal ini diharapkan mampu membantu pemerintah dalam mengintervensi kebijakan secara tepat sasaran dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
‎“Kami perlu tahu data anak-anak yang tidak sekolah di usia PAUD, SD, SMP. Begitu juga yang lulus SD berapa lanjut SMP, dan seterusnya. Dengan itu, kami bisa rumuskan intervensi kebijakan,” jelas Yulius.
‎Dia menambahkan bahwa realitas di lapangan masih banyak anak-anak Papua yang sekolah.
‎Namun, kurang efektif belajar. Karena, tekanan sosial ekonomi.
‎"Banyak anak sekolah tapi pulang langsung bantu orang tua berburu. Ini membuat materi pelajaran tidak tertanam secara konsisten," tutupnya.(#DaMo/TaDahNews.com)




Penulis: Daud Awiipito Mote
Editor: Kebagibui
Baca Juga
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Rakor Disdikbud Pastikan Program SSH dan Sekolah Gratis di Papua Tengah
iklan
iklan
iklan
iklan
iklan

Trending Now

Iklan

iklan