
[Tabloid Daerah], Nabire -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah menggelar Seminar dan Workshop Inisiasi Pendirian Universitas Negeri di Papua Tengah selama dua hari.
Acara itu digelar di Ballroom Kantor Gubernur sementara Provinsi Papua Tengah, Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Morgo, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, Rabu (30/7/2025), pagi pukul 10.00 WIT.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, Rabu–Kamis, 30–31 Juli 2025, mulai pukul 10.00–16.00 WIT.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Provinsi Papua Tengah, Ny. Nurhaidah Meki Nawipa, SE., dalam sambutannya menyatakan kegiatan ini bukan hanya seremoni belaka. Namun, mewujudkan mimpi besar Papua Tengah.
“Kita sedang menapak jalan menuju mimpi besar hadirnya sebuah Universitas Negeri di Papua Tengah. Wilayah yang kaya akan budaya, adat, dan sumber daya. Namun, masih merindukan akses pendidikan tinggi yang berkualitas,” ungkap Ibu Nurhaidah.
Ia mengatakan pendirian universitas ini sejalan dengan semangat otonomi daerah dan pelayanan publik yang lebih adil, serta menyentuh kebutuhan nyata masyarakat.
“Universitas ini harus lahir dari semangat yang sama, menjawab ketimpangan, memberdayakan generasi muda, dan memperkuat jati diri lokal melalui pendidikan,” kata Nurhaidah.
Ia menjelaskan Pendirian kampus negeri merupakan bagian dari visi besar Gubernur Papua Tengah, Bapak Meki Nawipa.
Dimana lanjutnya, Gubernur menempatkan pendidikan sebagai jalur utama pembangunan daerah.
Pasalnya, program pendidikan gratis dan inklusif yang sedang dirancang pemerintah menjadi fondasi dari hadirnya universitas ini.
Nurhaidah memberikan apresiasi kepada LLDIKTI Wilayah XIV yang hadir mendampingi proses ini, dan para akademisi intelektual yang terus memperjuangkan gagasan dan kajian untuk masa depan Papua Tengah.
“Kampus ini tidak boleh menjadi kampus biasa. Ia harus mewakili tanah ini menyatu dengan identitas budaya, mengangkat potensi lokal, dan menjembatani anak-anak kita untuk menggapai cita-cita tanpa harus meninggalkan kampung halaman,” ungkapnya.
Ia membayangkan universitas ini sebagai rumah ilmu yang tidak hanya menyediakan ruang belajar, tetapi juga menjadi pusat penelitian kearifan lokal, inovasi sumber daya, dan pembentukan karakter generasi muda Papua Tengah yang unggul, beriman, dan berdaya saing global.
“Kita sadar, pendirian universitas ini bukan proyek biasa. Ini proses panjang yang memerlukan solidaritas, sinergi lintas sektor, dan ketulusan hati,” pungkasnya.
Harapan besar Kepala P&K Provinsi Papua Tengah bahwa dari forum ini lahir satu titik terang yang akan menghapus kegelapan dan menjadi harapan baru bagi pendidikan tinggi di Papua Tengah.(#DaMo/TaDahNews.com)
Penulis: Daud Awiipito Mote
Editor: Kebagibui