Iklan

iklan

Berbagai Elemen Masyarakat Di Dogiyai Menolak Rencana DOB Mapia Raya

Yohanes Gobay
7.05.2025 | 12:47:00 PM WIB Last Updated 2025-07-05T04:06:21Z
iklan
Situasi saat massa aksi Solidaritas Pelajar dan Mahasiswa Se Indonesia di Dogiyai sedang menuju ke halaman Kantor Bupati Kab. Dogiai sebagai sasaran aksi tolak DOB Mapia Raya dari titik kumpul utama massa aksi dari Lapangan Theo Makai, Jumat (4/7), siang. Sumber: Ando/SPWP.


[Tabloid Daerah], Dogiyai -- Berbagai elemen Masyarakat di Dogiyai yang tergabung dalam aksi demo damai yang dilakukan oleh solidaritas Pelajar dan Mahasiswa Dogiyai dari seluruh Kota Study di Indonesia mengatakan sikap, salah satu poinnya adalah menolak Rencana Pemekaran Kabupaten Mapia Raya, yang saat ini, Mapia menjadi salah satu wilayah bagian dari Kab. Dogiyai.

 

Aksi demo Damai yang bertajuk “Tolak Pemekaran Mapia Raya, Tolak Pendropan Militer Organik dan Non Organik, dan Tolak Seluruh Perusahaan Ilegal Logging” itu massa aksi sudah mulai berkumpul sejak pukul tujuh, Jumat (4/7) Pagi. 

 

Beberapa pemuda yang sudah bertugas segera pasang tali komando, pamflet, baliho lalu mulai bergantian orasi di setiap titik kumpul massa. Menurut Laporan yang diperoleh awak media ini aksi demo damai tersebut menetapkan beberapa titik kumpul massa, diantaranya di Ugapuga, Idakebo, Mauwa, Mauwa kotopa, Kimupugi, Komakago, dan titik aksi lain di Mapia. 

 

Dalam Orasi politik tersebut semua tentang penolakan pemekaran kabupaten Mapia Raya, tolak pendorong militer organik dan non-organik, dan 5 perusahaan yang rencananya akan masuk di kabupaten Dogiyai.

 

Pada pukul 10 : 15 Wpb, titik aksi Mauwa kotopa, mauwa, kimi pugi, komakago Mapia dan ekemanida  bergabung bersama di Moanemani, ibu kota kabupaten Dogiyai lalu menuju bergerak ke titik kumpul utama yaitu di lapangan Theo Makai.

 

Di titik aksi utama toa komando mengumumkan kepada massa aksi untuk saling bergantian orgasi sambil menunggu massa aksi dari titik kumpul Ugapuga dan dari Idakebo. Yang nantinya semua massa terkumpul di Lapangan Theo Makai, lalu akan bergerak ke sasaran aksi, yaitu di halaman Kantor Bupati Dogiyai.

 

Di tempat lain massa aksi dari Ugapuga (distrik kamu timur) dan idakebo (distrik kamu Utara) sedang dalam perjalanan menuju Moanemani tempat titik kumpul utama.

 

Pada pukul: 12.00 waktu Dogiyai, massa aksi yang tergabung di dalam solidaritas Pelajar dan Mahasiswa Dogiyai Seluruh Indonesia terkumpul di sasaran aksi, di halaman kantor Bupati dan orasi-orasi politik pun berlangsung di sana.

 

Ernesto Madai, ketua organisasi Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Dogiyai, sampaikan bahwa pemekaran, pendropan militer, eksploitasi sumber daya alam bukan solusi. 

 

Dirinya berpendapat bahwa solusi adalah pemerintah kabupaten Dogiyai segera bukan Garuda dan minta Pemekaran negara bukan pemekaran kabupaten. 

 

“Pemekaran negara Papua Barat itu baru solusi terbaik bagi rakyat Dogiyai dan pada umumnya bangsa Papua. Maka selama penindasan dan penjajah diatas tanah air Dogiyai belum berakhir, KNPB tetap lawan sampai Papua Merdeka,” tukasnya, mengutip orasi politik Madai.

 

Kemudian, perwakilan Perempuan, Rine Dogomo, selaku tokoh perempuan Dogiyai, menyampaikan posisi dan psikologi Perempuan yang melahirkan tetapi terkadang mereka direnggut nyawanya oleh senjata laras Panjang. 

 

“Saya punya anak-anak Dogiyai bukan untuk di tembak mati militer Indonesia dan kami tidak minta Pemekaran Mapia Raya tapi kami mama Dogiyai minta pemerintah segera menyediakan pasar permanen buat kami,” pintanya tegas.

 

Kemudian, Bendi Goo, dari Solidaritas Rakyat Papua (SRP) Dogiyai, Menyampaikan bahwa Peran pemuda dan mahasiswa hari ini di Dogiyai berjuang untuk masa depan manusia dan tanah sisa dari tersisa ini. 

 

“Dan kami SRP tolak PSN NASIONAL, PT ilegal logging di kabupaten Dogiyai Pada umumnya Papua, dan pemekaran kabupaten Mapia Raya, dan tolak pendropan militer organik dan non-organik.” Bebernya tegas.

 

Senada dengan Goo, Dewan Adat Dogiyai, Yance Yobe, menyampaikan bahwa pihaknya juga menyatakan sikap menolak segala rancangan Pemekaran Mapia Raya, tolak pendropan militer, dan tolak PT illegal logging. 

 

“Dogiyai bukan Tanah kosong Dan dewan adat serukan masyarakat Dogiyai tidak boleh serahkan tanah sejengkal pun kepada pemerintah. Masyarakat dogiyai stop jual tanah. Kami dewan adat berdiri bersama rakyat Dogiyai demi untuk selamatkan manusia dan sumber daya alam di dogiyai pada umumnya bangsa Papua Barat.” Beber Yobe dalam penyampaian orasi saat aksi berlangsung di halaman kantor Bupati. 

 

Lalu perwakilan Tokoh Gereja bapak Yehezkiel Dumupa menyampaikan dirinya mengucap syukur kepada Tuhan Allah bangsa Papua Barat karena Ia menciptakan Dogiyai itu serba ada, penuh dengan susu dan madu. Namun dari tahun 60 an setelah Indonesia datang menjajah orang Papua Barat lalu kami ditindas, di bunuh, dicuri, di rasis di jajah. 

 

“Maka sebagai pelayan umat manusia di Dogiyai kami tolak segala bentuk program yang direncanakan oleh pemerintah Indonesia. Gereja-Gereja di Dogiyai kutuk segala tindakan militer Indonesia di Dogiyai dan Kami sebagai tokoh gereja mendukung penuh dan bersama-sama dengan perjuangan solidaritas pelajar dan mahasiswa Dogiyai se Indonesia.” Bebernya.

 

Berikut adalah Pernyataan Sikap Solidaritas Pelajar dan Mahasiswa Dogiyai dari Seluruh Kota Studi yang ada di Indonesia:

 

1. Kami mahasiswa deiyai se indonesia bersama rakyat dogiyai dengan tegas menolak rencana pemekaran kabupaten mapia raya oleh segelintir orang.

 

2. Kami mahasiswa Dogiyaii se indonesia bersama rakyat dogiyai Menolak dengan tegas segala bentuk pembentukan daerah otonomi baru (dob) di papua terkhusus pembentukan kabupaten mapia raya.

 

3. Kami mahasiswa dogiyai minta Segera tuntaskan  kasus pelanggaran HAM yang tidak pernah diselesaikan secara adil oleh pemerintah/kelompok elit politik lokal dari asal Mapia lebih khusus pemerintah kabupaten dogiyai.

 

4. Kami mahasiswa dogiyai se indonesia bersama rakyat dogiyai Menolak pendropan militer baik itu organik maupun non organik secara internal maupun eksternal di kabupaten dogiyai.

 

5. kami mahasiswa dogiyai minta dengan tegas Hentikan pemekaran mapia raya yang didorong oleh: Meki Nawipa, Yakobus Dumapa, Matias Butu, Oskar Makai, matius butu, Osea Petege, ddk. [*]

Baca Juga
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Berbagai Elemen Masyarakat Di Dogiyai Menolak Rencana DOB Mapia Raya
iklan
iklan
iklan
iklan
iklan

Trending Now

Iklan

iklan