
![]() |
Agus Kadepa bersama petani kopi sedang membuat beden lahan pertanian kopi di Paniai. Ilst |
Oleh: John
NR Gobai *
*) Anggota
DPR Papua Tengah
Gerakan
Pemuda pulang kampung sangat penting agar anak-anak yang menganggur dapat
pulang ke kampung untuk membangun kampung. Sebelum diterjunkan, mereka harus
diberikan materi-materi pembekalan oleh instansi pemerintah sesuai dengan
potensi daerah agar mereka dapat memahami potensi daerah; dan materi lain yang
sangat penting juga adalah tentang kewirausahaan, kesehatan dan hukum.
Jadi bisa
diangkat Pemuda Pulang Kampung sesuai jumlah kampung atau wilayah adat,
orangnya tinggal dikampung. Harapannya mereka juga akan melakukan program
penguatan masyarakat adat.
Belajar
dari Agus Kadepa
Ada sebuah
pengalaman menarik anak muda asal Paniai, namanya Agustinus Kadepa. Dia salah
satu pendiri Gerakan Papua Mengajar (GPM), gerakan yang fokus di bidang
literasi dan mengajar anak-anak kecil di luar sekolah. Beliau adalah contoh
Pemuda Pulang Kampung setelah kantongi gelar sarjana pendidikan di Universitas
Cenderawasih, Jayapura.
Saat ini
Agus sedang membuat kebun kopi bersama masyarakat di kampung halamannya di
Paniai. Ia memanfaatkan benar gerakan tanam kopi yang dilakukan oleh Bupati
Paniai Meki Nawipa (kini Gubernur Papua Tengah).
Agus
Kadepa adalah seorang pemuda energik dan hebat, dia seorang anak
muda Katolik yang benar-benar mengamalkan ajaran sosial Gereja.
***
Kini perlu
digalakkan kembali gerakan seperti ini agar potensi-potensi dikampung dapat
berkembang.
Saat ini
yang perlu dipikirkan agar adanya pemuda pulang kampung ke wilayah adat.
Artinya kalau dia berasal dari wilayah adat A, ditempatkan juga di kampung A,
agar mereka bertanggung jawab atas lembaga pemberdayaan masyarakat di kampung
halamannya supaya ada pengembangan masyarakat sehingga dana atau program
pemberdayaan yang mengalir dari berbagai pihak dapat dikelola melalui LPM
Kampung atau Wilayah adat atau komunitas basis tersebut.[*]
Editor: Yohanes Gobai