Iklan

iklan

Pemprov Papua Tengah Minim Konsep Pembangun Gerakan Literasi

Editor - Tabloid Daerah
6.11.2025 | 10:19:00 AM WIB Last Updated 2025-06-11T03:15:20Z
iklan

Aleks Giyai, Pegiat Literasi Papua, tinggal di Nabire, Papua Tengah. Ilst

Oleh: Aleks Giyai*

*) Pegiat Literasi Papua


Provinsi Papua Tengah adalah entitas baru yang seharusnya menjadi ruang harapan bagi masyarakat di wilayah Papua tengah. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kita melihat bahwa geliat pembangunan yang didorong oleh pemerintah provinsi lebih banyak menyasar hal-hal yang kasat mata: gedung, jalan, dan kantor. Yang luput – dan terus terpinggirkan – adalah pembangunan manusia. Salah satu yang paling krusial tapi nyaris diabaikan adalah soal gerakan literasi.

Saya menyampaikan ini sebagai bentuk keprihatinan, sekaligus seruan kritis: Pemerintah Provinsi Papua Tengah (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) belum memiliki konsep yang jelas dan strategis dalam membangun gerakan literasi.

Kita tidak bisa terus menerus menutup mata terhadap kenyataan bahwa minat baca masyarakat Papua masih rendah lebih khusus Masyarakat Papua tengah. Bahkan, bukan hanya soal minat, banyak anak di kampung belum pernah membaca buku cerita yang mencerminkan kehidupan mereka. Bukan karena mereka tidak mau membaca, tapi karena tidak ada bahan bacaan yang tersedia dan relevan. Lalu, di mana posisi negara – dalam hal ini pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten – dalam menjawab tantangan ini?

Pemerintah Gagal Menyentuh Akar Gerakan Literasi

Selama ini, penggerak literasi lokal – para relawan, mahasiswa, guru muda, bahkan pastor dan pendeta – telah berupaya membangun rumah baca, membagikan buku bekas, mendampingi anak-anak belajar membaca dan menulis di halaman gereja, di bawah pohon, atau di kompleks maupun Kampung. Tapi ironisnya, gerakan-gerakan ini tidak pernah menjadi bagian dari agenda besar pemerintah.

Ini bukan hanya soal komunikasi yang buruk. Ini adalah kegagalan struktur perencanaan pembangunan yang tidak melihat literasi sebagai fondasi pembangunan jangka panjang. Pemerintah terjebak dalam proyek-proyek instan, tanpa keberanian membangun ekosistem literasi yang berpihak pada masyarakat. Program pembangun literasi sesuai amanah UU kemendikbud ada 3 komponen yang harus di gerakan yaitu Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Gerakan Literasi Keluarga (GLK) dan Gerakan Literasi Masyarakat (GLM).

Literasi Bukan Acara, Tapi Proses

Literasi bukan tentang mendatangkan pegiat literasi dari luar, membagikan buku sekali waktu, lalu berfoto. Literasi adalah proses panjang membentuk cara berpikir, membangun daya nalar kritis, dan menghidupkan kesadaran kolektif. Itu sebabnya, kita butuh peta jalan literasi Papua Tengah – bukan daftar kegiatan tahunan, tapi strategi lintas sektor yang menjadikan literasi sebagai ruh pembangunan: mulai dari sekolah, gereja, kampung, sampai ruang-ruang informal lainnya.

Kita butuh ekosistem lietasi yang hidup, bahan bacaan dalam bahasa ibu, perpustakaan sekolah yang tidak terkunci, guru yang dilatih untuk menghidupkan budaya membaca, dan ruang diskusi terbuka yang menghidupkan literasi. Inilah makna sejati dari membangun provinsi: bukan hanya infrastruktur, tapi membangun manusia yang mampu berpikir dan bertindak secara merdeka dengan gerakan Literasi.

Menagih Keberpihakan Nyata

Pemerintah Papua Tengah harus berani keluar dari cara pikir birokratis yang kaku. Literasi tidak bisa dibangun dari atas ke bawah. Ia harus tumbuh dari bawah, dari kampung-kampung, dan pemerintah seharusnya menjadi fasilitator dan pelindung ruang-ruang literasi itu, bukan hanya menjadi sponsor acara. Mulailah dengan hal kecil: dengarkan komunitas, libatkan mereka dalam perencanaan, dan alokasikan anggaran yang berpihak.

Kalau tidak, maka Papua Tengah hanya akan menjadi provinsi baru yang mewarisi pola lama: pembangunan tanpa kesadaran, dan kemajuan tanpa pengetahuan. [*]





Yohanes Gobai

Baca Juga
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pemprov Papua Tengah Minim Konsep Pembangun Gerakan Literasi
iklan
iklan
iklan
iklan
iklan

Trending Now

Iklan

iklan