Iklan

iklan

Terminal Pasar Karang Semakin Sunyi, Mobil Lintas Mulai Dirumahkan

Yohanes Gobay
5.11.2025 | 11:38:00 AM WIB Last Updated 2025-05-11T05:36:17Z
iklan
Yulianus Iyai (kiri) sopir lintas kota dan Sonny Pigai (kanan) pekerja porter di terminal pasar karang, Nabire, Papua Tengah, Sabtu (10/5) Pagi. Foto: YoGo.


TaDahNews.com, Nabire -- Kebijakan Efisiensi Prabowo-Gibran anggaran menjadi sorotan tajam di tengah dinamika politik dan ekonomi nasional di Indonesia. Efisiensi anggaran merupakan salah satu kebijakan utama yang tertuang pada Intruksi Presiden (inpres) Nomor 1 Tahun 2025.


Menurut Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Muhammdiyah Suraktarta (UMS) Prof. Dr. Aidul Fitriciada Azhari, M.Hum, program ini memiliki sejumlha pertentangan di saat ini.


Seperti yang dilansir di umn.id (21/02), Guru besar itu menurutkan selain pendidikan, kesehatan, kebijakan efisiensi ini juga berpotensi menurunkan daya beli masyarakat dan memperlambat pertumbuhan ekonomi di daerah yang sangat bergantung pada dana APBN dan PDBD.


“Jika efisiensi ini benar-benar diterapkan, seharunya dilakukan secara menyeluruh, bukan hanya pada sektor yang langsung berdampak pada Masyarakat,” tegas Guru besar itu dikutip pada Rabu (7/5).

***


Berkurangnya peredaran uang di masyarakat dan menurunnya daya beli di pasar sangat berdampak pada para porter mobil lintas kota, sopir mobil lintas bahkan kepada pengusaha/pemilik mobil lintas di terminal Pasar Karang, Nabire, Papua Tengah.


Sonny Pigai, salah satu pemuda pasar karang, berprofesi sebagai porter angkutan lintas antara Kota mengatakan kondisi pendapatan mereka yang semakin terhimpit. Menurutnya sejak dua yang lalu pendapata mereka semakin menurun.


“Pendapatan kami itu tergantung penumpang. Saat ini penumpang tidak seramai dulu. Banyak mobil-mobil yang akhirnya merumahkan. Itu berdampak ke masukan uang ke saku kami. Untuk perhari 100 ribu saja tidak sampai,” tutur Sonny kepada awak media ini dari pasar karang, Sabtu (10/5) pagi.


Penumpang yang semakin sepih juga berdampak pada pendapatan para sopir lintas. Yulianus Iyai, salah satu sopir lintas dari Nabir ke Paniai mengkwatirkan Nasib para sopir lintas. Iyai justru lebih kwatir Nasib para sopir kontrak. Mereka harus setor setiap bulan 4 juga sampai 5 juta. Tergantung jenis mobil dan kesepakatan kontrak.


Akibat penumpang yang sepih, selama dua bulan terkahir ini Iyai mendapatkan penumpang dan berangkat sebanyak dua kali. “Dalam dua bulan ini hanya 2 kali saya narik ke Paniai. Itu juga hasilnya tidak sampai 3 juta.”


Sementara Itu Step Mote, salah satu sopir lintas mengakui kondisi ekonomi yang semakin sulit akibat terminal pasar karang yang semakin sunyi penumpang. Mote mengaku bahya Ia sudah mengembalikan mobil kepada pemiliknya. “Setoran 5 juta perbulan. Lalu hanya sekali naik ke paniai dalam dua bulan terakhir ini. Pendapatan kurang dari 1 juta. Karena itu saya pulangkan mobilnya,” Jelas Mote saat menemuinya di pasar karang, kamis (8/5) siang. Mote memilih tinggal kota dan pulang ke kampungnya berkebun di Keniapa, Yaweidide.


Kondisi ini berdampak juga kepada pemilik mobil lintas kota. Ibu Nonce, Perempuan asal makassar itu memiliki 13 mobil trans antar kota. Sejak penumpang tidak lagi ramai, Ia memilih untuk merumahkan hamper semua mobil dan 7 diantaranya Ia jual.


“Mobil Saya ada 13. Dulu semua beroperasi. Tetapi tiga bulan terkahir ini pendapatan kurang, karena mobil tidak berangkat. Saya sudah jual 7 mobil, sisah 5 mobil. Dua saya parkir di terminal,”tutur Nonce kepada TaDahNews pada senin (5/5) di pasar Karang.


Keputusan untuk merumahkan dan menjual 7 mobil milik Nonce, menurutnya akibat pendapat yang menurun sudah tidak cukup untuk membiayai gaji para sopirnya, termasuk beban perawatan mobil.


“Dek, uang tidak masuk begini beban juga semakin menumpuk, lebih baik begitu saja. Tinggal 2 mobil yang biasa parkir. sisah 3 mobil itu sudah di bengkel,” pungkas Ibu Nonce menutup.


Yohanes Gobai

Baca Juga
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Terminal Pasar Karang Semakin Sunyi, Mobil Lintas Mulai Dirumahkan
iklan
iklan
iklan
iklan
iklan

Trending Now

Iklan

iklan