Iklan

iklan

HUT Ke-4 Media TaDah, Ini Surat Redaksi Kepada Pembaca!

Tabloid Daerah
12.18.2023 | 6:42:00 AM WIB Last Updated 2023-12-24T05:51:38Z
iklan
Logo HUT Ke-4 Media Tabloid Daerah

Pembaca
TaDahnews.com, dan yang mengikuti di Media Sosial, juga yang menyimak di tadahTV, tidak lupa bahwa ucapan terima kasih selalu diberikan kepada anda sekalian. Yang mana, telah menekan (klik) Like, Ikut, Komentar, Share (bagikan), dan juga Subscribe. Bahwa, telah bersama media ini selama empat tahun dan ikut merasakan naik dan turunnya media ini.

Hari ini, tepat tanggal 19 Desember 2023, Media Tabloid Daeah (TaDah) telah mencapai usianya yang ke-4 Tahun. Dimana, pada saat itu, tanggal 19 Desember 2019 telah resmi terbit situs website https://www.tadahnews.com/ yang lahir dari alasan-alasan objektif. Dan, pada tanggal dan bulan yang bersamaan, tepatnya pada tanggal 19 Desember 1961, ternyata di hari yang sama (tahunnya yang beda) telah terjadi Peristiwa Sejarah atas Tanah Papua. Yaitu: Hari Trikora, atau Tiga Komando Rakyat. Dimana, pada saat itu Soekarno Mengumandankan Invasi Militer melalui Operasi Trikora ke Tanah Papua di Alun-alun Utara Yogyakarta.

Sejarah singkat tentang media ini bahwa tentunya lahir dari semangat muda yang mencoba membuat suatu wadah media sebagai tempat berlatih bagi pemula atau yang ingin mencoba tapi juga, mengasah bagi siapa pun yang telah dan akan berada di dalam media ini.

Pada Tahun 2019, tepatnya pada Bulan Agsutus, peristiwa Rasisme di dalam situasi Covid-19, ini telah merebut ruang publik dan meruba pola hidup masyarakat.

Peristiwa Diskriminasi Rasial yang dialami oleh Mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia, direspon spontan oleh Orang Papua di Tanah Papua, seperti yang dilansir dari media BBC.com/indonesia, yang diberi judul, "Asrama Papua: Cek Fakta Kasus Bendera Merah Putih dan Makian Rasialisme di Surabaya". Bahwa, ketika diperlakukan rasis maka setiap orang pasti saja melawan bentuk atau praktek rasis tersebut. Simaklah Video hasil liputan BBC.com di bawah ini.

Liputan yang sama juga dilakukan oleh Media Tirto.id dengan judul, "Polisi Gagal Mengatasi Rasisme di Asrama Mahasiswa Papua". Judul lainnya dari Media Tirto.id, "Polisi Indonesia Gagal Mengatasi Rasisme Terhadap Mahasiswa Papua". Dan di Media Sosial (YouTube) Channel Narasi Newsroom oleh Mata Najwa, berjudul: "Nyala Papua (Full Version) | Mata Najwa".


Namun, di media nasional atau pemberitaan nasional tentang rasis pun dibuat seakan Orang Papua yang sebenarnya korban seakan-akan di dalam berita-berita nasional yang beredar ke luar Papua, bahkan luar Indonesia adalah justru Orang Papua lah yang menjadi pelakunya. Artinya bahwa, framing yang di lawan oleh Dewan Pers, Persatuan Pers, justru media-media nasional bahkan beberapa media lokal di luar Papua mempraktek framing itu terjadi. Yaitu: Cara media memanipulasi informasi. Dan, sebenarnya hal itu tidak boleh terjadi meski dengan alasan apa pun dan dimana pun.

Framing itu dibuktikan dengan, penangkapan terhadap Mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ), dan bahkan mencoba menggiring Orang Papua ke kriminalisasi termasuk Aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Sementara, pelakunya bebas berkeliaran. Hal ini, dapat juga kita lihat pada penangkapan terhadap Victor F. Yeimo, Juru Bicara (Jubir) Internasional KNPB dan Jubir Internasional Petisi Rakyat Papua (PRP).

Victor F. Yeimo diproses selama hampir tiga tahun, dan kemudian setelah membacakan pledoi, Victor F. Yeimo divonis delapan bulan penjara. Dan, ini membuktikan bahwa tidak ada korban rasis kemudian justru ditangkap, diproses hukum, apalagi mencoba mengkriminalisasikan dengan Pasal Makar sekalipun.

Hal inilah yang mendobrak dan mengajak bahwa pentingnya sebuah wadah media yang bisa berjalan bersamaan dengan Suara Papua dan Media JUBI, juga media-media lokal Papua di Tanah Papua.

Harapannya, media ini bisa menjadi tempat untuk kaum muda dan para pemula bisa belajar, belajar, dan belajar, dalam kerja-kerja jurnalistik, atau agar perlahan memahami apa itu wartawan profesional, dan kode etik kewartawanan, yang di dalamnya agar mental sebagai seorang wartawan terbentuk.

Untuk itu, bersamaan dengan Surat Redaksi ini, menyampaikan bahwa mari! Kita bersama melawan framing, pemberitaan yang mengandung Unsur SARA, dan Hoax.



Redaksi
Baca Juga
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • HUT Ke-4 Media TaDah, Ini Surat Redaksi Kepada Pembaca!

P O P U L E R

Trending Now

Iklan

iklan