
[Tabloid Daerah], Nabire - Komisi Penangulangan AIDS atau (KPA) Provinsi Papua Tengah menyebutkan jumlah HIV/AIDS meningkat 23.188 dalam satu triwulan, pada Tahun 2025.
Jadi, virus yang sedang tersebar ini yang paling tinggi adalah di Kabupaten Nabire, jumlah 10.705 kasus, dan Mimika 8.021 kasus.
Ketua KPA menyebutkan urutan setelah Nabire dan Timika, berikutnya Kabupaten Deiyai 2.063 kasus, Dogiyai 689 kasus, Intan Jaya 19 kasus, Puncak 6 kasus, Puncak Jaya 949 kasus, Paniai 2.420 kasus.
"Ini semua jumlahnya 23.188 orang yang terpapar HIV-AIDS," sebut Freny pada acara Focus Group Discussion (FGD) di Ballroom Kantor Gubernur, Jalan Sisingamangaraja, Nabire, Papua Tengah, Sabtu (23/8/2025), pagi pukul 09.00 waktu Papua (WP).
"yang sudah terdata ini adalah bagi yang sudah terpapar virus. Mereka yang pergi ke rumah sakit periksa. Maka, dengan ini kami, KPA Provinsi melihat situasi, ini sangat membahayakan bagi kita orang Papua Tengah," tambahnya.
Ia mengaku pasti belum ada yang terdata.
Pasalnya, virus ini yang terbanyak adalah usia-usia produktif, usia mudah.
"Di umur anak-anak SD, SMP, SMA dan apa lagi mahasiswa. Maka itu, salah satu sosialisasi-edukasi KPA Provinsi adalah, bagaimana kita harus mengembangkan modul-modul pembelajaran agar bisa memahami, mengetahui Virus HIV/AIDS melalui pembelajaran mulok," ungkap Anouw.
Lebih lanjut, pembahasan diskusi ini, nanti akan dibagikan pelajaran untuk SD seperti apa, SMP seperti apa, SMA dan perguruan tinggi seperti apa.
Kegiatan ini bukan sekadar seremoni tapi juga langkah konkret KPA Provinsi Papua Tengah menekan angka HIV/AIDS di wilayah Provinsi Papua Tengah melalui pendidikan.(#Edo)
Editor: Kebagibui