Iklan

iklan

93 Persen Lebih Kasus Malaria Indonesia Ada di Tanah Papua, Gubernur Meki Minta Sigap Atasi

Tabloid Daerah
8.01.2025 | 11:02:00 AM WIB Last Updated 2025-08-01T04:31:40Z
iklan
Gubernur Meki Nawipa bersama Bupati se-Provinsi Papua Tengah,Sekda Papua Tengah, jajaran pejabat tinggi pratama provinsi Papua Tengah, DPR Provinsi Papua Tengah, pada acara deklarasi komitmen eliminasi malaria di wilayah Provinsi Papua Tengah, digelar di Ballroom Kantor Gubernur Papua Tengah, Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Morgo, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, Jumat (1/8/2025) pagi (#DaMo/TaDahNews)

[Tabloid Daerah], Nabire --
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah resmi mendeklarasikan komitmen eliminasi malaria.

Acara ini resmi dibuka Gubernur Provinsi Papua Tengah, Meki Nawipa, Jumat (1/8/2025), pagi, di Ballroom Kantor Gubernur Papua Tengah, Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Morgo, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.

Dalam sambutannya, Gubernur Meki Nawipa menegaskan deklarasi ini bukan sekadar seremoni.

Tetapi, menurutnya merupakan langkah serius guna menyatukan komitmen dan aksi nyata seluruh pihak dalam memerangi malaria.

Ia mengungkapkan Malaria menjadi ancaman utama kesehatan masyarakat di wilayah tersebut.

“Malaria bukan hanya penyakit, tapi juga ancaman masa depan pembangunan Papua. Karena itu, kita tidak bisa hanya menunggu target nasional tahun 2030. Kita harus bertindak sekarang,” ungkap Meki Nawipa di hadapan para bupati, tenaga kesehatan, mitra pembangunan, dan perwakilan masyarakat.

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Surveillance Malaria (Sismal), lebih dari 93 persen kasus malaria di Indonesia terjadi di Tanah Papua.

Provinsi Papua Tengah sendiri mencatat hampir 170 ribu kasus pada tahun 2024, termasuk pada ibu hamil dan anak-anak balita.

“Ini bukan sekadar angka, tapi tentang masa depan generasi kita. Malaria menyebabkan gangguan pertumbuhan, anemia, hingga kematian janin. Ini ancaman nyata terhadap kualitas SDM Papua Tengah,” pungkasnya.

Gubernur Meki menegaskan seluruh kampung dan kabupaten harus menjadikan penanggulangan malaria sebagai prioritas pembangunan.

Ia mengajak adanya penguatan kader malaria, penyediaan kelambu, penguatan surveilans, dan integrasi program malaria pencegahan stunting dan peningkatan gizi anak.

“Saya mengajak seluruh kepala kampung untuk memasukkan penanggulangan malaria dalam perencanaan pembangunan daerah masing-masing. Kita harus bergerak dari gunung sampai ke pesisir, dari kampung ke kampung,” pintanya.

Ia juga mengapresiasi peran berbagai pihak selama ini telah bekerja keras. Termasuk, tenaga kesehatan, relawan, dan mitra pembangunan, terutama dalam masa pandemi Covid-19.

“Deklarasi ini adalah tonggak sejarah. Dengan semangat gotong royong, saya percaya Papua Tengah bisa menjadi provinsi yang bebas malaria lebih cepat dari target nasional,” tutup Gubernur, disambut tepuk tangan hadirin.(#DaMo/TaDahNews.com)




Penulis: Daud Awiipito Mote
Editor: Kebagibui
Baca Juga
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • 93 Persen Lebih Kasus Malaria Indonesia Ada di Tanah Papua, Gubernur Meki Minta Sigap Atasi
iklan
iklan
iklan
iklan
iklan

Trending Now

Iklan

iklan