
![]() |
Orasi perempuan Papua di titik wadio di di depan aparat keamanan yang blokade jalan dan para demonstran tolak Blok Wabu, Kamis (17/7/2025), siang pukul 11.50 WP (#Foto: DAM/TaDahNews) |
[Tabloid Daerah], Nabire -- Massa aksi damai menolak tambang Blok Wabu berkumpul di titik Wadio, tepatnya di samping Hotel Adamant, Wadio, Nabire, Papua Tengah, Kamis (17/7/2025) pukul 11.50 WIT.
Dari pagi pukul 08.00 WP sampai berita ini diturunkan, aparat keamanan masih memblokade jalan. Sambil menegosiasikan truk.
Aksi damai itu terus berlanjut hingga siang 11.50 WP, demonstran memilih bertahan dan tetap menuntut keadilan tanpa kekerasan.
Aparat Kepolisian masih memblokade jalan, di jalan poros Nabire-Dogiyai hingga tidak bisa dilewati jalan ke tiga kabupaten lainnya.
Dalam suasana tegang namun damai, seorang perempuan mengenakan kaus hitam, dengan wajah dan tubuhnya dilumuri tanah sebagai simbol perlawanan, tampil menyampaikan orasi dengan suara lantang.
"Awalnya kalian suruh kami naik truk. Kami naik, tapi kalian malah suruh turun. Di mana sikap konsistensi kalian? Kami tidak anarkis. Justru kalian yang ciptakan tekanan!" katanya.
Ia menegaskan bahwa massa aksi datang tanpa senjata, hanya membawa suara dan semangat berjuang agar Blok Wabu tidak boleh hancurkan kehidupan kami.
“Kami ini bukan binatang. Kami manusia. Kami punya tanah, punya hak, dan kami tidak takut,” tegasnya.
Perempuan itu juga menyinggung aparat keamanan Papua yang ikut bertugas.
“Kalian juga anak asli Papua. Jangan hanya diam. Kalau kalian halangi kami jalan kaki, itu bukti kalian tutup ruang demokrasi.”
Orasinya menjadi simbol keteguhan sikap massa aksi yang tetap memilih damai, meski mendapat tekanan dan intimidasi.
“Kami berdiri di sini karena, cinta tanah ini. Kalau kalian mau bunuh kami hari ini, silakan. Tapi suara kami tetap hidup,” tutup orasinya.(*)
Penulis: Daud Awiipito Mote
Editor: Kebagibui