
![]() |
Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa (#Foto: MelkyD-TaDahNews) |
[Tabloid Daerah], Nabire -- Di tengah tantangan besar sektor pertambangan, Provinsi Papua Tengah justru menunjukkan sinyal positif.
Hal itu menjadi catatan penting dan disampaikan oleh Gubernur Provinsi Papua Tengah, Meki Frits Nawipa, S.H., usai pertemuan daring bersama Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia, dan PT. Freeport Indonesia, Kamis (5/6/2025), di Ballroom Kantor Gubernur Sementara Provinsi Papua Tengah, Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Morgo, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.
"Iya, ekonomi provinsi ini tumbuh 2,35% pada Triwulan I Tahun 2025. Padahal, tambang yang menyumbang 73% dari pendapatan daerah sedang dalam kondisi lesuh akibat gangguan ekspor Freeport," pungkas Gubernur.
Gubernur Meki menyatakan, Smelter Freeport di Gresik terbakar. Akibatnya, izin ekspor dicabut sejak, November 2024. Pengiriman terhambat, pendapatan tambang anjlok. Tetapi, kabar baiknya, ekonomi kita tetap tumbuh. Artinya, ada sektor lain yang sedang bergerak naik.
"Pendapatan daerah terbesarnya di Freeport dari pertambangan. Jadi, kita itu 73%, itu dari pertambangan yang sisanya itu dari pemerintah, pertanian, dan lainnya," tutur Gubernur.
"Jadi, PT Freeport itu mengalami kendala karena, dengan smelter terbakar di Surabaya, di Gresik itu, dia tidak mendapatkan ijin lantaran ijin untuk ekspor itu sudah di cabut dari November 2024. Akhirnya, dia tidak bisa mengirim tambang pendapatan mulai berkurang-kurang. Jadi, ini kan rentetan sampai di akhir Tahun 2025 menurut Freeport, jadi dia akan turun terus," lanjut Gubernur.
Tetapi, tambah Gubernur mengatakan, ada kabar baik juga dalam pertumbuhan ekonomi yang naik persennya.
"Kabar baiknya adalah pertumbuhan dari sektor lain naik menjadi 2,35% tapi, tambangnya turun. Tetapi, pertumbuhannya naik," kata Gubernur.
"Apakah itu kinerja permasalahan pemerintah? Tidak menurut BPS. Malah BPS menguji bahwa pemerintah sedang kerja dengan baik. Lantaran, ini bahwa pertumbuhan ekonomi kita naik," tambah Gubernur.
Meki menjelaskan, data dari BPS sudah klir, dan data dari Freeport sudah klir, data dari BI sudah klir. Pertambangan akan turun dengan prediksi ijin tambang yang terhambat dan lain-lain dari pemerintah pusat maka, kita akan antisipasi dengan cara memanggil kepala dinas pertanian, peternakan, perikanan, dan tumbuh dengan tempat yang lain.
Menurut Mantan Pilot yang mengudara selama 15 tahun lebih ini membeberkan, kenapa Papua Tengah tinggi? Sedangkan, provinsi lain tidak. Dan, Papua Tengah bisa naik turun secara pertemuan ekonomi. "Lantaran karena, kita penghasil tambang terbesar di negara ini. Jadi, waktu tambang itu penghasilannya naik, dan bisa klir dengan baik maka, dia akan naik. Tetapi, kalau tambang terhalang maka dia akan turun," beber Gubernur.
"Kabupaten dan Provinsi lain tidak. Dia tetap naik turun di internal. Kita nanti besok-besok bisa naik. Namun, minggu depan dia turun karena, terpengaruh dari 73% penghasil atau pertumbuhan ekonomi di Provinsi Papua Tengah itu dari sektor tambang," tutup Gubernur.(*)
Melkianus Dogopia