
![]() |
(Ist.) |
[Tabloid Daerah], Nabire -- Uskup Timika Terpilih, Bernardus Bofitwos Baru dari Ordo Santo Agustino (OSA), adalah satu Ordo dengan Paus terpilih, Paus Leo XIV, dan beberapa kali mereka pernah saling bertemu, bahkan pernah ke Tanah Papua.
Hal ini diungkapkan oleh Bernardus Bofitwos Baru bahwa dia pernah melaporkan kondisi di Papua dalam forum OSA seluruh dunia. "Situasi Papua yang penuh dengan konflik, persoalan investasi dan sebagainya, Paus sudah tahu," ujar Bernardus yang dirilis oleh media Tempo, Jumat, (9/5/2025).
Uskup Bernardus mengatakan, Terpilihnya Paus Leo XIV memimpin umat Katolik dunia diharapkan membawa semangat baru bagi Papua. Paus yang pernah datang ke Papua 22 tahun lalu dianggap sosok yang tepat untuk memediasi konflik yang terjadi di Tanah Papua.
Dia menjelaskan Paus ke-267 itu pernah mengunjungi Keuskupan Papua, yakni; di Sorong dan Jayapura, pada 2003. Kala itu Paus Leo XIV masih menjadi Prior Jenderal OSA. Paus dengan nama asli Robert Francis Prevost menampung keluh kesah para anggota Agustinian yang harus berhadapan dengan konflik setiap hari.
Bernardus menilai, Paus Leo XIV mampu meredam konflik di Papua, terutama dengan posisinya sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik saat ini. Bernardus makin percaya saat Paus Leo XIV menekankan perlunya dialog antar elemen dalam menyelesaikan masalah.
Menurut Bernardus, konflik di Papua merupakan isu kemanusiaan yang harus diselesaikan dengan cara berdiskusi. "Karena Paus sudah tahu situasi, diharapkan bisa mengajak pemerintah, mengajak semua pihak di Indonesia untuk duduk bicara mengenai masalah Papua, dan diselesaikan secara dialog," jelas Bernardus.
Hanya dengan cara itu, tambah Bernardus, pemerintah dan masyarakat Papua bisa saling bertemu dan menyampaikan keinginannya secara setara. "Kami orang Papua ini, kan, sudah menuntut, seperti menyerukan dialog dengan pemerintah Jakarta," tambah Bernardus.
Bernardus berharap, Paus Leo XIV dapat menjadi mediator agar pemerintah dan masyarakat Papua saling membuka hati untuk bisa merumuskan solusi demi mengakhiri konflik bersenjata. Bila pendekatan penyelesaian konflik Papua masih berbasis represif, Bernardus menilai kedamaian sulit tercapai. Bernardus menjamin masyarakat Papua akan menyambut baik tawaran dialog dari pemerintah.
Paus Leo XIV akan mengambil alih takhta kepausan dan menerima kepemilikan Basilika Lateran, gereja katedral resmi Keuskupan Roma. Thomas Kristiatmo, pastor diosesan Keuskupan Bandung yang tengah menjalani fellowship Vatikan, ikut menunggu prosesi konklaf dari Lapangan Santo Petrus.
Thomas mengatakan proses pelantikan itu bisa berjalan selama sepekan sejak berakhirnya konklaf.
“Biasanya ada serangkaian upacara liturgi dan aneka proses kanonik mengambil kekuasaan,” pungkas Thomas yang dirilis Media Tempo pada Jumat dini hari Waktu Indonesia, (9/5/2025).
Thomas dalam memberikan laporannya menyatakan, Lapangan Santo Petrus masih dipadati oleh masyarakat seusai pengumuman Paus terpilih. Setelah ikut berdesakan, dia bercerita bahwa orang-orang meninggalkan lapangan dengan perasaan campur-aduk. “Most are happy, tentu saja,” tutur Thomas.
Seusai konklaf, merujuk ulasan United States Conference of Catholic Bishops, setiap kardinal akan bergantian menyampaikan penghormatan dan sumpah kesetiaan. Paus terpilih kemudian berganti jubah di Ruang Air Mata.
Setelah itu, Dominique Mamberti yang merupakan kardinal Proto-Diakon akan muncul di balkon tengah Basilika Santo Petrus dan menyampaikan pengumuman yang ditunggu dunia: “Annuntio vobis gaudium magnum: Habemus Papam!” (“Aku memberitahukan kepada kalian kabar sukacita besar: Kita telah memiliki Paus!”)
Paus Leo XIV kemudian tampil di hadapan umat untuk memberikan berkat pertamanya, "Urbi et Orbi". Sesuai tradisi, suara lonceng bergema dan umat yang memenuhi Lapangan Santo Petrus akan menyambut sang Paus.(*)
Melkianus Dogopia