Iklan

iklan

Selain Ada Senpi Dalam Truk Lintas, Tembakan Rentetan ke Arah Warga Hingga Ada Korban Tembak

Melkianus Dogopia
1.23.2023 | 6:29:00 PM WIB Last Updated 2023-01-28T05:45:36Z
iklan
Foto: Vinsen Dogomo (25 Tahun), Korban Luka Tembak di Paha bagian kanan. Tembakan terjadi di Tugomani, Mapia, Dogiyai, Papua Tengah oleh aparat Brimob, Sabtu (21/1/2023)/Dok.SaksidanKorban

TaDahnews.com, Nabire --
Saksi mata yang juga sebagai korban membeberkan kejadian yang menyatakan bahwa ada Senjata Api (Senpi) dalam truk yang melintas Paniai-Nabire, awalnya sopir truk memancing dengan uang 10 ribu rupiah, dan disusul tembakan ke arah atas, juga ke arah warga yang baru saja mengambil uang tapi, salah. Karena tidak terima, tiga truk itu dikejar, tidak dapat. Setelah kembalinya, dijemput dengan tembakan rentetan oleh aparat satuan Brimob, Salah satu warga kena di paha.
 
Warga yang hampir saja terkena kepala dan mengejar ketiga truk itu bernama, Yance Dogomo (Korban) yang juga sebagai saksi dalam berita ini. Dirinya tidak sendiri. Mereka ada lima orang mengejar truk yang memancing dengan uang 10 ribu rupiah dan tiba-tiba melepaskan tembakan itu.
 
"Kami ada lima orang, sedang berjalan dari Kampung Gopouya dan tiba di sebelah Kali Degeuwo, di depan jalan masuk ke Gereja GKII di Gopouya. Kami memarkir motor untuk membeli Kukubima dan Susu. Dari arah Mapia, datang truk sebanyak tiga buah dan tiba tepat di depan kami. Kami saat itu ada di pinggir jalan, dan kebetulan jalan di situ sedang rusak. Sopir mungkin berpikir kami sedang palang jalan dan tagih uang habis perbaiki jalan, mungkin demikian, karena itu sopir di truk pertama menjatuhkan uang 10 ribu rupiah. Padahal, kami juga membawa uang, kami tidak palang jalan juga. Tetapi, karena uang Rp 10 ribu rupiah dilemparkan oleh sopir dari atas truk ke bawah, maka saya pungut uang tersebut untuk tambah-tambah beli Kukubima dan Susu," Jelas Yance Dogomo, Senin (23/1/2023).
 
Lebih lanjut, Dogomo mengatakan ternyata di dalam truk ada juga anggota militer, tidak tahu TNI, Brimob, atau dari kesatuan lainnya. Dia mengeluarkan satu tembakan di udara. Berikutnya, senjata itu ditodongkan ke arah saya dan peluru lewat di atas kepala saya.

Dari laporan saksi yang diterima tadahnews.com menjelaskan, mereka tidak memalang jalan dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol (Minol).
 
"Posisi kami tidak salah apa-apa. Kami tidak minum mabuk. Kami juga tidak palang jalan. Kami hanya sedang memarkir motor untuk membeli Kukubima dan Susu. Karena itu, kami tidak menerima bila ada tembakan dibuang di udara dan diarahkan lurus ke arah saya dan peluru lewat di atas kepala saya. Karena tidak terima, kami berlima mengejar tiga truk itu dari belakang menggunakan dua motor. Tujuan kami mengejar adalah untuk meminta penjelasan dan memberikan peringatan supaya anggota militer tidak boleh lagi menakuti masyarakat dan mengeluarkan tembakan tanpa alasan yang jelas," tutur Yance Dogomo.
 
Yance Dogomo menambahkan, karena kaget dan tidak terima, kami kejar mereka dari belakang. Tiga truk itu laju dengan sangat cepat juga. Kami kejar sampai di Kampung Ugida. Kami tidak dapat mereka. Karena, kami takut juga, maka kami berhenti mengejar sampai di kampung Ugida.
 
Mereka berlima tidak melanjutkan pengejaran karena ada perasaan takut yang muncul. Yance Dogomo kepada media ini, membeberkan kejadian setelah hendak kembali.
 
Saat kami kembali, tepat di Tugomani, ada beberapa anggota Brimob di situ. Ternyata, di situ ada satu truk yang menyerempet ke pinggir jalan sehingga penumpang dan sopir truk sedang pindah ke mobil Hilux yang diparkir di situ juga. Begitu lihat kami, tidak tahu entah apa masalahnya, kami langsung ditembaki oleh para anggota Brimob tersebut. Banyak sekali peluru yang ditembakkan. Kami berlima lari ke kiri dan kanan jalan, bersama masuk ke hutan. Ada satu orang teman kami yang kena tembakan.
 
Identitas korban kena tembakan, nama, Vinsen Dogomo (25 Tahun), kena luka tembak dengan peluru tajam di tulang paha dekat lutut (tulangnya hancur) bagian kanan.
 
Setelah Brimob dan penumpang serta sopir truk itu masuk dalam Mobil Hilux, mereka pergi. Kami membawa teman kami ke Puskesmas Bomomani. Saat itu, teman kami Vinsen Dogomo mendapatkan perawatan di Puskesmas Bomomani. Di jalan ada banyak pemuda yang datang ke arah kami karena, kaget dengan bunyi tembakan.
 
Saat itu kami tidak tahu soal ada korban yang lain atas nama Yulianus Tebai (28 Tahun). Almarhum Yulianus Tebai tidak termasuk rombongan kami yang ditembak di Jalan masuk Gereja GKII Gopouya dan tidak termasuk dalam pengejaran tiga truk tersebut.
 
Tetapi, saat kami membawa Vinsen Dogomo ke rumah sakit, di lokasi kejadiannya, kami melihat motornya terbaring di tanah tapi, saat itu kami tidak tahu bahwa pemiliknya sudah ditembak mati.
 
Akhir keterangan Yance, setelah teman kami Vinsen Dogomo dirawat di Puskesmas Bomomani, Saya dengan teman yang lain pergi ke Polsek (Kepolisian Sektor) Bomomani dan kami lapor kepada polisi yang piket di sana bahwa kami ditembaki dua kali di Gopouya jalan masuk ke Gereja GKII dan di Tugomani.
 
Tutup keterangan Yance bahwa dirinya telah mengumpulkan sekitar tujuh proyektil peluru, baik peluru untuk senjata laras panjang maupun pistol dari TKP nya mereka berlima itu agar bisa menjadi bukti.(*)

Baca Juga
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Selain Ada Senpi Dalam Truk Lintas, Tembakan Rentetan ke Arah Warga Hingga Ada Korban Tembak

P O P U L E R

Trending Now

Iklan

iklan