Peluncuran berlangsung di Ballroom Kantor Gubernur Papua Tengah dan dihadiri jajaran pejabat daerah, tokoh masyarakat, serta pemangku kepentingan sektor pendidikan.
Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa, SH, dalam sambutannya menegaskan bahwa kebijakan pendidikan 2025 dirancang sebagai wujud keberpihakan pemerintah kepada seluruh anak Papua Tengah tanpa kecuali.
“No child never die tidak ada anak yang tertinggal. Pendidikan adalah hak dan pemerintah wajib memenuhinya,” tegasnya.
Menurut Gubernur, program ini bukan sekadar pemenuhan kebutuhan teknis, tetapi strategi besar untuk membangun sistem pendidikan yang inklusif, modern, dan berkelanjutan dari jenjang dasar hingga menengah.
Salah satu kebijakan utama yang mulai diberlakukan adalah pendidikan gratis penuh bagi 26.217 siswa SMA dan SMK di seluruh Papua Tengah.
Untuk mendukung program tersebut, Pemprov Papua Tengah mengalokasikan Rp 43,5 miliar dari APBD Tahun Anggaran 2025.
Gubernur Nawipa memberikan instruksi tegas kepada seluruh kepala dinas pendidikan kabupaten/kota agar memastikan penyaluran anggaran berlangsung transparan, tepat sasaran, dan bebas penyimpangan.
Selain sekolah gratis, Pemprov Papua Tengah menyiapkan 20 program prioritas guna memperkuat kualitas dan pemerataan layanan pendidikan. Program tersebut meliputi:
-Pendidikan gratis dan peningkatan mutu sekolah
-Sertifikasi guru & peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik
-Penyediaan smartboard untuk sekolah
-Bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa, termasuk yang menempuh kuliah di luar Papua
-Pembangunan sekolah unggulan Mepamor Expo yang kini menampung 100 siswa
-Penguatan asrama berbasis keagamaan dan wilayah 3T
-Penyiapan Tenaga Pendidik Profesional (PPG)
-Penguatan layanan lintas kabupaten
Di samping itu, Pemprov juga tengah menyiapkan rekrutmen 276 sarjana untuk menambah tenaga pendidikan dan mendukung tata kelola sekolah sesuai kebutuhan daerah.
Untuk menghindari penyalahgunaan anggaran pendidikan yang totalnya melampaui Rp 90 miliar, Pemprov Papua Tengah memperkenalkan Aplikasi Data Siswa OAP.
Aplikasi ini berfungsi memuat:
-Data lengkap siswa mulai SD hingga SMA/SMK
-Beban kebutuhan sekolah
-Data penerima manfaat bantuan pendidikan
-Sistem verifikasi berbasis NIK dan wilayah
Gubernur menegaskan bahwa teknologi hanya akan efektif jika didukung kejujuran.
“Tanpa integritas, aplikasi ini tidak berjalan. Kita harus pastikan setiap data benar agar keadilan benar-benar hadir,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Gubernur Nawipa mengajak pemerintah daerah, gereja, tokoh masyarakat, tenaga pendidik, hingga orang tua untuk bersama-sama mendukung transformasi besar pendidikan Papua Tengah.
Ia berharap program ini menjadi fondasi untuk membangun generasi Papua Tengah yang cerdas, berkarakter, dan siap bersaing.(*)
Admin

