[Tabloid Daerah], Paniai -- Pelajar, Mahasiswa, dan Masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Anti Militerisme (KOMAM) Paniai melakukan aksi Demonstrasi (Demo) Damai long march.
Ribuan massa yang tergabung dalam KOMAM menyatakan penolakan tegas terhadap kehadiran pasukan TNI non-organik di Tanah Papua, khususnya di wilayah Kabupaten Paniai.
Pantauan TaDahNews.com, dari pagi pukul 08.00 waktu Papua, masyarakat bergerak dari Distrik Kebo dan Yagai memakai belasan speedboat pulang-pergi mengantarkan massa aksi di Pelabuhan Aikai Paniai.
Massa juga dari Distrik Ekadide dan Agadide ikut bergabung, tapi juga dari distrik lainnya terpantau bergantian memberikan orasi-orasi sembari long march.
Massa aksi melakukan long march menuju Kantor DPRK dan Kantor Bupati Paniai untuk menyampaikan tuntutan utama, yakni; penarikan pasukan militer dari Tanah Papua, terutama dari wilayah Kabupaten Paniai.
Terpantau, pemuda adat Wedaumamo, Eki Yunus Gobai menyampaikan aksi ini merupakan bagian dari upaya memberikan edukasi politik kepada masyarakat kampung.
"Rakyat memiliki hak politik untuk bersuara dan menyatakan sikap demi mempertahankan tanah serta kehidupan mereka," jelas Gobai, dalam orasinya di Lapangan Karel Gobai, Enarotali, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah, Jumat (14/11/20215), siang pukul 10.00 waktu Papua, di hadapan para Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Paniai.
Pada kesempatan itu pula, Koordinator Umum (Kordum) Aksi Demo Damai, Jemz Nawipa menegaskan massa yang tergabung dalam KOMAM Paniai menolak dengan tegas masuknya TNI non-organik di Distrik Kebo, Yagai, Ekadide, Agadide, terutama di Wilayah Kabupaten Paniai.
"Mengutuk dan menolak keberadaan militer non-organik di Paniai, Distrik Kebo, Yagai, Ekadide, Agadide. Stop bangun pos-pos, dan meminta segera ditarik ke Jakarta," tegasnya.
Jemz menyatakan, hari ini pula massa aksi menolak rencana pemukiman militer non-organik di seluruh pelosok Paniai dan Papua.
Mereka juga menuntut pemerintah Indonesia mencabut surat perintah penugasan militer non-organik di Paniai dan Papua.
"Mendesak Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Kementerian Pertahanan menarik militer organik dan non-organik dari seluruh wilayah Enarotali, Paniai, dan Papua," pungkasnya.
Selain meminta pemerintah Indonesia menarik seluruh pasukan TNI-Polri organik maupun non-organik dari Paniai dan seluruh Tanah Papua.
Massa aksi pun mendesak pemerintah daerah agar memperhatikan tuntutan masyarakat.
"Tuntutan kami ini, dari akar rumput ini agar di dengan Presiden Prabowo Subianto, melalui Pemerintah Daerah, Kabupaten Paniai," tutup Kordum Aksi Demo Damai.
Aksi Demo dari akar-rumput ini diharapkan agar dapat didengar langsung Presiden Prabowo Subianto dan pemerintahannya.(*)
Penulis: Kebagibui Deto

