Iklan

iklan

PK Komcab Dogiyai Kecam Peredaran Miras dan Aparat Penyalahgunaan Senpi Tembak 3 Pelajar

Tabloid Daerah
8.11.2025 | 7:21:00 AM WIB Last Updated 2025-08-11T00:37:12Z
iklan
Yuvensius Degei (14), terkena peluru di bahu dari belakang hingga tembus ke depan. Edion Tebai (14) mengalami luka serupa. Dan, Martinus Tebai (14), tewas di tempat setelah terkena tembakan di bagian paha samping hingga tembus ke area kemaluan, Senin (11/8/2025), dini hari, Moanemani, Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah (#PK-Komcab Dogiyai/TaDahNews)

[Tabloid Daerah], Dogiyai --
 Pemuda Katolik (PK) Komisariat Cabang (Komcab) Dogiyai mengecam keras praktik penjualan minuman keras (Miras) di wilayah Dogiyai.
‎Hal ini disampaikan Benny Goo berdasarkan data yang dihimpun PK Komcab Dogiyai.
‎PK Komcab Dogiyai menilai Miras menjadi pemicu utama terjadinya insiden kericuhan di Moanemani, Kota Dogiyai, Provinsi Papua Tengah, Minggu (10/8/2025).
‎Pemuda Katolik juga mengutuk keras tindakan aparat keamanan dalam penyalahgunaan senjata api (Senpi).
‎"Seharusnya tidak melepaskan tembakan secara membabi buta. Karena, hal ini berakibat fatal yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka di kalangan pemuda Dogiyai," Rilis PK Komcab kepada TaDahNews.com.
‎PK Komcab Dogiyai memaparkan kronologi awal kejadian.
‎"Kejadian berawal pada pukul 14.00 waktu Papua, siang, di ujung Lapangan Terbang Moanemani," Rilis Pemuda Katolik.
‎Lebih lanjut, saat itu sekelompok orang yang dipengaruhi miras mengganggu seorang pedagang warga pendatang.
‎"Informasi tersebut cepat menyebar di tengah keramaian. Karena, saat itu banyak warga sedang mengikuti latihan gerak jalan guna peringati HUT ke-80 RI di lapangan terbang Moanemani," lanjut rilis PK Komcab Dogiyai.
‎Dalam rilisnya, mengungkapkan di lokasi tersebut. Kemudian, terjadi aksi saling mengganggu antara sekelompok pemuda dan oknum anggota Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara yang bertugas di lapangan terbang.
‎"Akibatnya, sekitar pukul 17.00 waktu Papua, dua remaja asal Dogiyai menjadi korban tembakan, yakni; Yuvensius Degei (14), terkena peluru di bahu dari belakang hingga tembus ke depan. Dan, Edion Tebai (14) mengalami luka serupa," ungkap rilis Katolik.
‎Ketegangan terus berlanjut hingga malam hari.
‎Rilis Pemuda Katolik menambahkan pada sekitar pukul 22.00 waktu Papua di Kampung Ekemanida, Distrik Kamu, Kabupaten Dogiyai, seorang pelajar SMP, Martinus Tebai (14), tewas di tempat setelah terkena tembakan di bagian paha samping hingga tembus ke area kemaluan.
‎Katolik menyatakan, bentrokan antara pemuda dan aparat keamanan berlangsung hingga dini hari, Senin (11/5/2025).
‎"Dilaporkan, masih ada korban lain yang datanya belum terhimpun secara lengkap," kata Pemuda Katolik dalam rilisnya.
‎“Kami akan melakukan pendataan terhadap seluruh warga, baik pendatang maupun warga asli Dogiyai,” tambah PK Komcab Dogiyai melalui pernyataan resminya.
‎Data kronologi tersebut, Pemuda Katolik menegaskan bahwa peredaran miras kerap menjadi akar persoalan kericuhan di wilayah itu.
‎“Minuman keras sedang marak di Moanemani. Kami juga mengecam keras aparat keamanan yang menembak secara membabi buta terhadap pelajar dan pemuda," tegas Pemuda Katolik.
‎Menurut PK Komcab Dogiyai, seharusnya aparat mengedepankan pendekatan humanis.
‎Pasalnya, Ini Dogiyai, bukan binatang yang bisa ditembak sembarangan.
‎Pemuda Katolik mengajak semua pihak untuk membuka ruang dialog terkait peredaran miras di Dogiyai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
‎“Ini manusia yang ditembak mati, seolah-olah seperti binatang. Sementara itu, peredaran miras yang menjadi pemicu dibiarkan,” tutup rilis PK Komcab Dogiyai.(*)
Kebagibui
Baca Juga
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • PK Komcab Dogiyai Kecam Peredaran Miras dan Aparat Penyalahgunaan Senpi Tembak 3 Pelajar
iklan
iklan
iklan
iklan
iklan

Trending Now

Iklan

iklan