
![]() |
Rakor Disdikbud Papua Tengah Matangkan SSH, Agus Sumule: Saya Yakin Papua Tengah Bisa (#TaDahNews) |
[Tabloid Daerah], Nabire -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Papua Tengah gelar Rapat Koordinasi (Rakor).
Rakor ini guna mematangkan program Sekolah Sepanjang Hari (SSH) di wilayah Provinsi Papua Tengah.
Acara ini digelar di Restoran L'Price, Jalan Yosudarso, Kelurahan Oyehe, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, Kamis (31/7/2025), sore pukul 16.00 waktu Papua sampai selesai, hampir empat jam.
Disdikbud Papua Tengah turut menghadirkan akademisi, dosen, dan perwakilan intelektual se-Provinsi Papua Tengah.
Pada kesempatan itu, Akademisi, Agus Irianto Sumule kepada media menceritakan giatnya dalam menjalankan program SSH di Provinsi Papua Barat.
"Langkah awal ya, terus-menerus melakukan sosialisasi. Dan, salah satu komponen dalam SSH itu makan tiga kali," pungkas Dosen Antropolog Universitas Negeri Papua (Unipa).
Akademisi dan Dosen Unipa itu menambahkan makan tiga kali dibagi dalam tiga waktu.
"Makan pagi, makan siang, dan makan sore atau snak sore," tambah Agus Sumule.
Sumule menjelaskan untuk Papua Tengah belum dijalankan. Tetapi, Ia mengambil contoh giatnya di Sorong Selatan, Maibrat, dan Wamena.
"Itu, SMA hanya bisa berjalan setelah ada sosialisasi yang intens dan masif harus dengan orang. Karena, SSH tanpa kontribusi masyarakat setempat itu tidak mungkin," jelas pemerhati Otonomi Khusus (Otsus) Papua.
Dalam penyediaan makanan lanjutnya, bukan juga soal bekerjasama memperhatikan sekolah, kamar mandinya, dan lain sebagainya.
Menurutnya, yang paling penting adalah para orang tua menerima program pemerintah mewujudkan pendidikan berjalan normal di kampung-kampung.
"Di Sorong Selatan, bupati dan kepala distriknya sendiri turun. Bupati bicara tegas dan jelas. Sehingga, sebelum SSH jalan, itu 50 anak datang sekolah. Setelah SSH jalan, itu ada 220 anak ke sekolah," pungkasnya.
Sumule mengungkapkan program SSH ini juga sebenarnya meringankan kesibukan orang tua.
"Iya, kasarnya itu, orang tua sibuk pekerjaannya. Sementara, mereka berpikir bahwa pemerintah sedang jaga anaknya," ungkap Sumule.
Sumule juga mengajak, Gubernur, Kadisdikbud Papua Tengah, Para Bupati se-Provinsi Papua Tengah, kepala-kepala distrik, jadwalkan program SSH dan ikuti prosesnya.
Ia berharap, berdasarkan pengalaman giat menjalankan SSH di beberapa kabupaten/kota. Dirinya meyakini untuk Papua Tengah pasti berjalan baik.(*)
Kebagibui