Iklan

iklan

Membedah Siapa Musuh Rakyat Papua, Pelajar Papua Gelar Seminar

Yohanes Gobay
6.10.2025 | 9:13:00 PM WIB Last Updated 2025-06-10T14:37:25Z
iklan
e-poster seminar sehari ikatan pelajar pegunungan Tengah (IPPT), lst


[Tabloid Daerah], Nabire -- Ikatan Pelajar Pegunungan Tengah (IPPT) sektor Sekolah Menengah Atas Yayasan Pendidikan Kristen atau sering disebut SMA YPK Tabernakel membikin seminar sehari dalam rangka penyambutan anggota baru organisasi, bertempat di Asrama Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK) Negeri 1, Nabire, pada Selasa (10/6), sore. 


Sejak pukul dua siang, ruangan pertemuan berukuran 5 kali 5 meter itu tampak rapi sedari tadi. Tiga buah meja dilengkapi masing kursi berada di depan. Di Atas taplak meja diletakkan papan keterangan, masing-masing untuk notulen, pemateri, dan moderator. 


Di Belakangnya dipajang sebuah poster berukuran 2 kali 3 berisi logo dan nama organisasi pelajar tersebut, disertai dengan motonya: Pahit, Manis, Tetap Bersatu. Tak Lupa kalimat “Kegiatan Seminar Sehari” diberi garis tebal berwarna merah, menandakan pelajar ini sedang melakukan kegiatan yang “berisi” dengan cara yang sederhana. 


Pukul 14.50 waktu Nabire. Para peserta dari berbagai berbagai SMA setingkat pelajar memadati ruangan tersebut. 


Roni Kobepa, pengurus IPPT sekaligus panitia pengacara membuka acara dengan perkenalan diri dan maksud dari kegiatan ini dibikin. 


“Yang paling penting adalah anggota baru, siswa SMA yang baru masuk, dapat belajar bagaimana menjadi moderator, berperan sebagai notulen, dan pembawa acara.” Jelas Siswa Kelas XI SMA YPK Tabernakel itu membuka. 


Menurutnya lebih penting dari kegiatan ini bahwa pelajar dapat belajar untuk mendengarkan, memahami, dan bertanya. 


Pak Guru Jekcon Gobai, S. Pd, dipersilahkan mengambil tempat untuk memberikan pencerahan tentang Dasar-dasar kepemimpinan Organisasi, bagaimana berorganisasi, dan menjadikan organisasi sebagai tidak sekedar tempat berkumpul. 


“Lebih dari itu, anda harus menjadikan organisasi sebagai tempat belajar: belajar ilmu pengetahun; belajar untuk diskusi; dan anda harus belajar untuk memimpin dirinya berdisiplin atas semua aturan dan keputusan organisasi. Bila itu tidak dilakukan, apa guna dirimu untuk organisasi ini?” Tukas Gobai memberi motivasi. 


Seminar Ini juga IPPT menghadirkan Jhon Giyai dari Green Papua untuk memberikan pencerahan tentang situasi papua. 


Penulis menyaksikan pembicaraannya yang detil, dan pilihan kata yang sangat familiar di kalangan pelajar, mengatur ritme dan tataran bahasanya, menyampaikan siapa itu kapitalisme, kolonialisme, dan militerisme di Papua. 


Cerita Humor dan kutipan kata-kata bijak menjadi warna dalam memikat telinga dan memantik pikiran para pelajar itu, menghadirkan lebih dekat kenapa Egianus Kogoya angkat senjatah untuk Blok B. Wabu dan Tambang Nikel di Raja Ampat. Bagaimana dengan kondisi Pendidikan dan pertumbuhan Indeks Manusia yang lambat di tengah perampokan Sumber Daya Alam papua. 


“Waktu bicara sisah 5 menit,” interupsi oleh moderator itu seakan membawa kembali perahu yang sudah terbawa arus menjauh dari Pelabuhan, tak terasa 3 jam berlalu. 


Moderator mengambil alih pembesar suara setelah Jhon selesai bicara dan membuka sesi tanya jawab tanpa dibatasi. 


Tentu jumlah pertanyaan itu membuktikan semangat para siswa tersebut mengikuti seminar ini. Satu pembicara bisa mendapatkan lebih dari 8 pertanyaan dan saling berebutan.  


Hingga selesai pada pukul 18.48 malam, waktu Papua. 


Usai seminar, kepada TaDahNews, Rony Kobepa, ketua Panitia itu mengatakan bahwa semua yang bertugas dalam kegiatan tersebut adalah anggota baru yang akan mendaftarkan diri di tahun ajaran 2025/2026 ini.


“Biar mereka belajar,” pungkasnya menutup.  [*]


Baca Juga
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Membedah Siapa Musuh Rakyat Papua, Pelajar Papua Gelar Seminar
iklan
iklan
iklan
iklan
iklan

Trending Now

Iklan

iklan