Iklan

iklan

Kronologi Picuh Kerusuhan Di Pasar Karang Versi Pedagang

Yohanes Gobay
6.27.2025 | 2:04:00 PM WIB Last Updated 2025-06-27T05:39:28Z
iklan

Bagian Badan Kiri Jalan, lokasi dimana Polisi memarkirkan 3 mobil Dalmas dan 1 Truk Dalmas. Sementara bagian badan kanan, tampak mobil putih yang terparkir itu tempat parkiran mobil lintas Mapia. Sementara tempat jualan Mace Rasta dan tempat para pemuda konsumsi miras pada hari kejadian, kamis (26/6), berada di bagian depan kanan jalan, tepat beberapa motor terparkir di gambar ini, Pasar Karang, Jumat (27/6), siang. Foto: Yohanes Gobai--TaDahNews 
 

[Tabloid Daerah], Nabire – Pagi ini hari, Jumat (27/6), Tadah News melakukan penyelidikan ulang berdasarkan kronologi versi Kepolisian dan sejumlah narasumber yang telah diberitakan melalui sejumlah media di Papua Tengah.

Mace Rasta, Salah satu penjual pinang di Pasar Karang mengaku dirinya berada di tempat jualannya, jaraknya berdekatan dari tempat para pemuda duduk konsumsi minuman keras.

“Saya dari pagi sudah jualan di sini. Dan ana-ana yang minum ini sering duduk minum di sini, itu biasa. Mereka biasa minum tenang-tenang saja,” beber Mace Rasta kepada awak media ini pada Jumat (27/6) di Pasar Karang.

Ia berkisah bahwa saat dirinya buka lapak jualan di pagi itu beberapa pemuda sudah ada di sana sedang konsumsi miras. Beberapa jam kemudian, sekitar pukul 10 pagi, satu buah mobil Dalmas milik Polisi lewat di sana. Tepat di depan mereka (kelompok pemuda) itu Mobil Dalmas itu membunyikan klakson agak panjang. Mobil itu ditumpangi oleh dua orang anggota Polisi, satu mengendalikan mobil, dan satunya duduk di kursi bagian kiri.

“Karena bunyi klakson itu mereka yang mabuk ini teriyaki Mobil Polisi itu,” jelasnya, memberikan kesaksian bahwa teriakan itu tidak disertai dengan pelemparan dan pengrusakan terhadap tempat jualan milik mama-mama pedagang seperti kronologi menurut cerita Polisi.

Tetapi mobil dalmas itu teruskan perjalanan. Beberapa saat kemudian Ia menyaksikan kedatangan 3 mobil Dalmas dan 1 buah truk Dalmas milik Polres Nabire dipenuhi anggota Polisi.

Mereka berhenti tepat di depan Terminal Parkiran Mobil Lintas Mapia, yang jaraknya tidak jauh dari kelompok Pemuda tadi.

“Mereka [Polisi] turun langsung menuju mereka [kelompok pemuda tadi] dengan mengokang senjata sambil teriyaki mereka, katanya ‘Siapa yang teriak-teriak tadi’, begitu,” lanjut Mace Rasta menceritakan.

Lantas para pemuda itu bubar tak aruan arah. Lantas dua orang pemuda ditangkap di samping kiri, tidak jauh dari tempat awal, dan lainnya melarikan diri ke dalam pasar.

“Setelah mereka baku kejar ke dalam, beberapa saat kemudian saya dengar bunyi tembakan 3 kali. Dan tiba-tiba semua orang lari ke luar pagar pasar,” bebernya.

***


Yana Bunai (Perempuan), juga pedagang Pinang Pasar Bagian dalam dirinya mengakui berada di sana saat Polisi mengeluarkan tembakan dua kali gas air mata dan satu kali tembakan laras Panjang.


“Mereka tembak itu dari depan pintu keluar Pasar,” jelasnya, asal bunyi tembakan itu tak jauh dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Karang Tumaritis.


Lantas Masyarakat yang berada di sekitar itu berlarian keluar di pintu depan. Yana mengaku dirinya menyimpan jualan dan ikut berlari menghindar kejadian berlanjut.

***


Mace Rasta menjelaskan bahwa saat warga berlarian keluar, beberapa Polisi yang berada di bagian titik awal ikut melakukan pengejaran dan menangkap dua orang pemuda lainnya.


“Dua orang yang ditangkap itu saat mereka baku bantu. Saat itu temannya jatuh terpental di jalan. Lantas temannya ikut membangunkan dirinya. Tiba-tiba Polisi yang berada di sekitar situ datang dan menahan mereka, memasukkannya ke dalam truk Dalmas,” bebernya.


Lantas penangkapan lanjutan itu memicu protes warga dengan memalang di depan Polres.


“Mereka palang jalan. Polisi juga siap siaga dengan senjata. Tak lama kemudian terjadi saling lempar dan tembak, lantas warga berlarian ke arah Karang Barat, dan selanjutnya terjadi penembakan,” jelas Mace Rasta menutup. [*]

Baca Juga
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kronologi Picuh Kerusuhan Di Pasar Karang Versi Pedagang
iklan
iklan
iklan
iklan
iklan

Trending Now

Iklan

iklan