
[Tabloid Daerah], Nabire -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah menggelar Seminar dan Workshop Inisiasi Pendirian Universitas Negeri di Papua Tengah selama dua hari.
Acara itu digelar di Ballroom Kantor Gubernur sementara Provinsi Papua Tengah, Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Morgo, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, Rabu (30/7/2025), pagi pukul 10.00 waktu Papua.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, Rabu–Kamis, 30–31 Juli 2025, mulai pukul 10.00–16.00 waktu Papua.
Ketua Panitia, Dr. drg. Yohanes Tebai, MH.Kes, dalam sambutannya menerangkan kegiatan ini mendukung visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) dalam mendorong Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua Tengah.
Ketua Panitia juga sebagai Plt. Sekertaris Dinas Kesehatan, Pengendalian, Penduduk, dan Keluarga Berencana (DINKESP2KB) Provinsi Papua Tengah mengatakan pihaknya tengah dalam mempersiapkan proses pendirian Universitas.
"Hadirkan perguruan tinggi negeri di Provinsi Papua Tengah melalui Seminar dan workshop ini menjadi langkah awal untuk merancang dan menyiapkan dokumen-dokumen penting sebagai dasar pendirian universitas," kata Yohanes Tebai.
Ia menjelaskan kegiatan Seminar dan Workshop dalam dua hari ini guna merancang dan menyusun dokumen pendiriannya.
“Seminar ini kami rancang dalam dua bentuk. Pertama, seminar panel bersama narasumber dari kementerian dan para akademisi. Kedua, workshop berbentuk lokakarya yang membahas dan menyusun sepuluh dokumen utama sebagai dasar rencana induk pendirian universitas,” jelas Yohanes.
Adapun materi seminar diberikan oleh para narasumber berpengalaman, baik dari kementerian, perguruan tinggi dalam dan luar Papua, serta pakar kurikulum dan kelembagaan pendidikan tinggi.
Para pembicara tersebut di antaranya:
Pertama, Dr. Suriel S. Mofu, S.Pd., M.Ed., FEFL., M.Phil., Tentang Peranan LLDIKTI Wilayah XIV Dalam Proses Pendirian Universitas Negeri Papua Tengah.
Kedua, Niko Kobepa, S.Pd., M.A., tentang Proyeksi Pengembangan Kurikulum Pembelajaran yang Inovatif dan Berkearifan Lokal di Universitas Negeri Papua Tengah
Ketiga, Dr. Deny Iyai, S.Pt., M.Si., tentang Persiapan Pembukaan Perkebunan, Pertanian, dan Peternakan: Peluang dan Tantangan.
Keempat, Prof. Dr. Dra. Dumilah Ayuningtyas, Apt., M.A.R.S., Tentang Proses Persiapan Master Plan Pendirian Universitas Negeri Papua Tengah.
Kelima, Prof. Dr. Ninuk Lustiyantie, M.Pd., Tentang Proyeksi Pengembangan Kurikulum Pembelajaran Inovatif di FKIP.
Keenam, Prof. Dr. drg. Soehardjo, MS, Sp.RKG (K)., Tentang Proses Persiapan Pendirian Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi.
Menurut Yohanes bahwa materi-materi tersebut akan menjadi pijakan awal guna menyusun Rencana Induk Pengembangan Universitas (RIP).
"Iya, termasuk studi kelayakan, nama universitas, dan model pendirian baik dengan skema negerisasi universitas swasta, pendirian baru, maupun pengembangan program jarak jauh dari universitas negeri yang telah ada," pungkasnya.
Sementara hari kedua tambahnya, Kamis (31/7/2025), kegiatan difokuskan untuk pelaksanaan lokakarya.
"Dalam sesi ini dibentuk 10 meja bundar, masing-masing bertugas menyusun 10 dokumen penting, mulai dari studi kelayakan hingga master plan pembangunan universitas," tambah Yohanes.
Ia mengungkapkan Seminar dan Workshop melibatkan berbagai pihak dari perguruan tinggi lokal, seperti Universitas Satya Widya Mandala (USWIM) Nabire, Universitas Timika, serta sekolah tinggi swasta di wilayah Nabire dan sekitarnya.
Yohanes berharap kehadiran para tokoh pendidikan diharapkan memperkaya proses penyusunan dokumen dan menyesuaikan arah pembangunan pendidikan tinggi dengan potensi lokal.
"Peradaban Papua pernah dibentuk melalui kehadiran agama dan pendidikan sejak awal abad ke-19. Kini, waktunya kita bangkit dan menghadirkan lembaga universitas negeri berbudaya sebagai bagian dari cita-cita besar pembangunan SDM di Papua Tengah," harapnya sambil menutup sambutannya.(#DaMo/TaDahNews.com)
Penulis: Daud Awiipito Mote
Editor: Kebagibui